Lapisan Es di Greenland Mencair Akibat Gelombang Panas

KOPENHAGEN - Para peneliti Denmark mengatakan lapisan es di Greenland telah mengalami "peristiwa pencairan besar-besaran" selama gelombang panas yang mencapai suhu lebih dari 10 derajat di atas normal musiman.

Situs web Polar Portal yang dikelola oleh para peneliti ilmuwan Denmark itu melaporkan sejak Rabu (29/7), lapisan es yang menutupi wilayah Arktik yang luas, telah mencair sekitar delapan miliar ton per hari, dua kali lipat dari rata-rata selama musim panas.

Institut Meteorologi Denmark melaporkan suhu lebih dari 20 derajat Celsius, lebih dari dua kali suhu musim panas rata-rata normal, di Greenland utara. Bandara Nerlerit Inaat di timur laut wilayah itu, pada Kamis, mencatat 23,4 derajat, rekor tertinggi sejak pencatatan dimulai.

"Dengan gelombang panas yang mempengaruhi sebagian besar Greenland hari itu, peristiwa pencairan besar-besaran yang melibatkan air yang cukup untuk menutupi Florida hingga dua inci (5 sentimeter) air," bunyi laporan tersebut.

Lebih Besar

Menurut situs web itu, pencairan terbesar lapisan es Greenland masih terjadi pada musim panas 2019. Tetapi, area di mana pelelehan terjadi kali ini lebih besar dari dua tahun lalu.

Lapisan es Greenland adalah massa es air tawar terbesar kedua di planet ini dengan hampir 1,8 juta kilometer persegi, kedua setelah Antartika. Pencairan lapisan es dimulai pada 1990 dan telah dipercepat sejak 2000.

"Kehilangan massa dalam beberapa tahun terakhir kira-kira empat kali lebih besar daripada sebelum tahun 2000," kata para peneliti di Polar Portal.

Sebuah studi di Eropa yang diterbitkan pada Januari mengatakan permukaan laut akan naik antara 10 dan sentimeter pada 2100, atau 60 persen lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, pada tingkat pencairan lapisan es Greenland sekarang.

Lapisan es Greenland, jika benar-benar mencair, akan menaikkan permukaan laut enam hingga tujuh meter.

n SB/CNA/N-3