Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek 2021

Lanskap Bisnis Hotel Berubah Permanen

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelaku bisnis perhotelan optimistis kinerja usaha mereka kembali tumbuh tahun ini. Selain propek pertumbuhan ekonomi tahun ini, program vaksinasi yang telah dimulai mendorong kepercayaan masyarakat sehingga diharapkan dapat menggenjot kembali tingkat mobilitas.

Founder & CEO Azana Hotels & Resorts, Dicky Sumarsono optimistis bisnis hotel mulai rebound pada 2021 meskipun secara bertahap. Menurutnya, keyakinan tersebut didukung program vaksinasi oleh pemerintah, data pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan dalam APBN 2021 sebesar 4,4 persen.

Populasi penduduk yang mencapai 270 juta jiwa diyakini juga menjadi modal besar Indonesia. Selain itu, faktor lainnya adalah banyaknya acara leisure, holiday maupun meeting yang tertunda pada tahun lalu, serta mobilitas tinggi.

"Kami melihat sepertinya perubahan yang terjadi pada lanskap bisnis hotel akan bersifat permanen namun terus mengalami perbaikan dan berkembang, semua tidak akan sama lagi seperti dulu atau kembali ke 2019 bahkan tahun sebelumnya," ujarnya di sela-sela CEO briefing bersama 100 leaders di group Azana Hotels, seperti yang disampaikan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (25/1).

Dia menambahkan, di sektor pariwisata dan perhotelan, tahun ini harus menjadikan Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) menjadi kekuatan branding terpenting untuk membangun kepercayaan dan keyakinan customer agar mereka tetap merasa aman berlibur, meeting maupun menginap di hotel, sehingga akan tercipta loyalitas.

Karenanya, tahun ini, lanjut Dicky, pihaknya siap kembali melakukan ekspansi bisnis. Dia mengungkapkan, pada 2021, Azana Group akan menambah 18 hotel baru lagi yang terdiri dari 3 Azana Style Hotels, 3 Front One Bed & Breakfasts, 6 Front One Hotels, 2 Front One Cabins, dan 4 Votel Hotels.

"Sekarang saatnya melakukan strategi paling ambisius dalam sejarah bisnis perhotelan dengan mengorganisasi semua informasi yang penting, relevan, dan mengorkestarsi tim dengan semangat yang paling tinggi," tegasnya.

Empat Fase

Melihat prospek bisnis tahun ini, Dicky membaginya dalam empat fase. Fase pertama diprediksikan terjadi pada Januari - Februari ketika bisnis hotel memasuki masa storming akibat libur akhir tahun yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.

Kedua, fase surfing akan terjadi pada Maret - April yang menuju perbaikan seiring program vaksinasi. Kemudian, fase berikutnya adalah envolving atau pengembangan yang terjadi pada Mei-Juli seiring kenaikan tingkat mobilitas masyarakat. Terakhir, fase returning pada Agustus - Desember yang ditandai dengan perbaikan pendapatan atau revenue secara significan.

mad/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top