Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lampard Korban Kebrutalan Sepak Bola Modern

Foto : ISTIMEWA

Frank Lampard

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Frank Lampard kembali ke Chelsea sebagai pelatih dengan status legenda "The Blues" 18 bulan lalu. Namun, status dan fakta bahwa dia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Chelsea gagal menyelamatkannya dari pemecatan. Lampard harus menerima konsekuensi bekerja di bawah Roman Abramovich ketika hasil yang diraih tim asuhannya mulai merosot.

Lampard dipecat pada hari Senin (25/1) waktu setempat. Lima kekalahan dalam delapan pertandingan Liga Inggris membuat Chelsea tergelincir ke posisi kesembilan klasemen.

Penurunan drastis setelah awal musim yang menggembirakan membuat hierarki klub khawatir investasi besar-besaran dalam belanja pemain gagal membuat Chelsea lolos ke Liga Champions musim depan.

Kepergian Lampard yang berusia 42 tahun adalah pergantian pelatih ke-14 sejak Chelsea diambil alih oleh Abramovich pada 2003.

Lampard sendiri mengungkapkan kekecewaannya karena tidak diberi waktu untuk meraih kesuksesan sebagai pelatih bersama Chelsea. Mantan pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Thomas Tuchel dilaporkan akan mengambil alih posisi Lampard di Stamford Bridge.

Lampard membawa Chelsea finis di urutan keempat klasemen Liga Inggris dan melaju ke final Piala FA pada musim pertamanya menukangi "The Blues". Namun, dia gagal memenuhi harapan yang jauh lebih besar musim ini setelah klub menghabiskan 220 juta pound (3,7 triliun rupiah) untuk memboyong pemain baru di jendela transfer musim panas.

Chelsea merosot ke urutan kesembilan, 11 poin di belakang pemuncak klasemen Manchester United. Kemenangan pada putaran keempat Piala FA 3-1 hari Minggu lalu atas tim Championship, Luton tidak cukup untuk menyelamatkan mantan gelandang tim nasional Inggris itu dari pemecatan.

"Saya kecewa tidak memiliki waktu musim ini untuk membawa klub terus maju dan membawanya ke level berikutnya," kata Lampard di instagramnya.

Chelsea mengatakan itu adalah keputusan yang sangat sulit untuk berpisah dengan Lampard. Selain menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa, dia juga memenangkan tiga gelar liga dan satu trofi Liga Champions dalam 13 tahun kariernya sebagai pemain di Stamford Bridge.

"Hasil dan penampilan baru-baru ini tidak memenuhi harapan klub karena saat ini berada di papan tengah klasemen, tanpa jalur yang jelas untuk perbaikan berkelanjutan," demikian pernyataan Chelsea.

Dalam pernyataan publik yang jarang terjadi, pemilik klub yang berasal dari Russia Roman Abramovich mengatakan: "Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi klub, paling tidak karena saya memiliki hubungan pribadi yang sangat baik dengan Frank dan saya sangat menghormatinya."

Bidik Tuchel

Chelsea membidik Tuchel untuk menggantikan Lampard. Tuchel tiba-tiba dipecat oleh juara liga Prancis PSG pada Desember lalu dan dia kemungkinan besar akan berada bangku cadangan Chelsea saat menjamu Wolves, Kamis (28/1) dini hari WIB.

Setelah menjalani larangan transfer di jendela musim panas pertama Lampard bertugas, Chelsea memboyong Kai Havertz, Ben Chilwell, Hakim Ziyech, Timo Werner, dan Edouard Mendy. Namun, belanja besar itu gagal membuahkan hasil yang lebih baik.

Rata-rata poin yang diraih per pertandingan Liga Inggris di bawah asuhan Lampard adalah 1,67. Jumlah itu adalah yang terendah untuk seorang pelatih Chelsea sejak Abramovich mengambil alih di Stamford Bridge pada 2003.

Jose Mourinho adalah salah satu pelatih Chelsea yang pernah dipecat Abramovic. Dia mengatakan siapa pun yang bekerja di bawah Abramovich harus menerima kenyataan itu.

"Tentu saja saya merasa kasihan. Tapi ini kebrutalan sepak bola modern," ujar Mourinho yang kini melatih Tottenham.

Mourinho pernah melatih Lampard dan dua kali dipecat oleh Abramovich meski memenangi tiga gelar liga di Chelsea. n ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top