Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lama Tak Terdengar Kabar, Erwin Parengkuan Rilis Buku Baru

Foto : antara

Erwin Parengkuan merilis buku terbaru "Understand-Inc People 2.0".

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mengenal diri sendiri, sekaligus mengetahui kelemahan dan keunggulannya, merupakan pondasi penting dalam hidup. Jika mampu melakukan ini, maka seseorang dapat memiliki kemampuan untuk memperkecil konflik, meringankan beban pikiran, menemukan solusi yang tepat, bahkan menjadi alat yang mampu membantu mencapai mimpi dan tujuan yang diinginkan dalam hidup.

Gagasan itu yang kemudian dikembangkan Erwin Parengkuan lewat buku terbarunya yang berjudul "Understand-Inc People 2.0".

"Dengan pengalaman selama lebih dari 33 tahun di dunia komunikasi, saya yakin bahwa memahami kepribadian orang lain dan melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap satu informasi menjadi ilmu inti dari semua profesi. Profesi apa pun yang akan dijalani, percayalah, mengenali kepribadian dan gaya komunikasi seseorang akan memudahkan dalam berhubungan dengan orang lain," tutur Erwin, dikutip dari siaran resmi, Sabtu (5/3).

Dalam buku tersebut, Erwin memperdalam pembagian empat kepribadian (Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Plegmatis) yang digagas Hippocrates dengan menyusun sebuah instrumen penghubung antara kepribadian dengan gaya komunikasi. Erwin mempelajari bahwa dengan memahami dua hal ini akan dapat memaksimalkan keahlian komunikasi seseorang. Instrumen ini kemudian ia namai GKRD: si Gesit, si Kuat, si Rinci, dan si Damai.

Si Gesit adalah seseorang dengan kepribadianAggressive-Leader, jiwa yang penuh semangat. Si Kuat merupakan kepribadianConfident-Individualyang ditandai dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi. Si Rinci berkepribadianDefensive-Thinkingyang pemikir, senang mengolah ide dan gagasan, cenderung tertutup, dan lebih senang mengambil peran di balik layar. Terakhir, si Damai adalahAdaptive-Compromiseyang biasanya selalu mengambil langkah kompromi dalam memecahkan masalah.

"Buku ini akan memandu pembaca untuk memilikiself-conceptyang matang, terutama dalam menghadapi situasi yang kerap berubah begitu cepat dan menuntut kita untuk menjadi pribadi yang cepat beradaptasi," tambah Erwin yang juga CEO serta pendiri institusi pelatihan komunikasi TALKINC.

"Apa yang saya sampaikan akan membantu untuk memahami pentingnya menjadi ambivert yang bisa menyeimbangkan semuanya, menyelaraskanself-imagedansocial image, serta meningkatkan kualitas pribadi dengan menambah kualifikasisurvival skillsyang akan bermanfaat sampai tua nanti."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top