Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fluktuasi Hargal Inflasi pada Januari 2019 Lebih Rendah dari Ekspektasi Bank Indonesia

Laju Inflasi Awal Tahun Melambat

Foto : Koran Jakarta/wahyu AP
A   A   A   Pengaturan Font

Lonjakan harga bahan makanan berkontribusi besar dalam menggerakkan inflasi pada awal tahun ini dengan kenaikan sebesar 0,92 persen.

Jakarta - Tekanan inflasi relatif mengendur memasuki 2019 setelah sempat menguat pada akhir tahun lalu. Bahkan, inflasi pada Januari lalu lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (1/2), inflasi pada Januari 2019 tercatat sebesar 0,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya, lebih rendah dibandingkan capaian pada Desember 2018 sebesar 0,62 persen. Capaian tersebut di bawah ekspektasi Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya memperkirakan inflasi pada Januari 2019 sebesar 0,48 persen.

BPS mencatat kenaikan harga ikan segar, beras, dan komoditas sayuran memberikan kontribusi kepada inflasi bahan makanan yang dalam periode tercatat sebesar 0,92 persen. "Inflasi Januari dipengaruhi oleh harga ikan segar, beras, dan komoditas sayuran," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (1/2).

Kelompok pengeluaran yang juga mengalami inflasi adalah kelompok sandang 0,47 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,28 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,27 persen.

Baca Juga :
Aksi Korporasi

Selain itu, kelompok kesehatan juga tercatat inflasi 0,27 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,24 persen. Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dalam periode ini mengalami deflasi sebesar 0,16 persen sehingga mampu menahan pergerakan inflasi.

"Deflasi transportasi disumbangkan oleh andil dari bensin 0,04 persen karena turunnya harga bensin jenis pertalite, pertamax, dan pertamax turbo, serta tarif kereta api 0,02 persen," ujarnya.

Meski demikian, tarif angkutan udara pada Januari 2019 justru menyumbang inflasi 0,02 persen karena tingginya harga tiket pesawat udara. "Tahun lalu, tarif angkutan udara menyumbang deflasi, tapi harga tiket sekarang masih mahal," kata Suhariyanto.

Dengan capaian tersebut, inflasi tahun kalender tercatat sebesar 0,32 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 2,82 persen. Sedangkan, inflasi pada Januari 2019 juga relatif rendah dibandingkan periode sama dalam dua tahun terakhir, yaitu Januari 2018 sebesar 0,62 persen dan Januari 2017 sebesar 0,97 persen.

Upaya Stabilisasi

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyambut baik pencapaian inflasi Januari 2019 yang tercatat sebesar 0,32 persen. "Inflasi masih cukup baik, dibandingkan awal tahun lalu, dan tahun sebelumnya," kata Darmin di Jakarta, Jumat (1/2).

Darmin mengatakan inflasi yang terkendali pada awal tahun ini merupakan hasil dari upaya pengendalian harga bahan makanan. Meski demikian, dia mengakui ada harga bahan pangan yang masih mahal seperti jagung untuk pakan ternak sehingga ikut mempengaruhi harga daging dan telur ayam ras.

Untuk keseluruhan tahun, Darmin memastikan adanya upaya optimal untuk stabilisasi harga bahan makanan agar inflasi tidak melebihi target pada akhir 2019 yaitu 3,5 persen.

"Tentu saja kalau pangan kita kendalikan, hasilnya bisa lumayan bagus. Itu konsisten dengan pencapaian inflasi tiga tahun berturut-turut yang bisa masuk 'range'," katanya.mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top