Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
In Memoriam Dian Pramana Poetra

Lagunya "Masih Ada" Tetap Diminati Hingga Kini

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kabar duka datang dari ranah musik Indonesia setelah satu musisi besarnya berpulang. Musisi senior Dian Pramana Poetra (Dian PP) meninggal dunia di usia 57 tahun, Kamis (27/12) malam, di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Jatinegara. Dian PP diketahui mengidap penyakit kanker darah stadium 4, yang telah dideritanya cukup lama. Kabar duka ini dibenarkan langsung oleh sahabat dekatnya di grup 2D, Deddy Dhukun.

Menurut Deddy Dhukun, kondisi kesehatan Dian PP memang telah melemah ketika belum lama ini mereka akan berangkat menuju Banyuwangi, belum lama ini, untuk mengisi acara. Kabar meninggalnya Dian PP tentu membuat para musisi sahabatnya berduka. Kabar duka bahkan juga disampaikan secara langsung oleh Aldo Sianturi di laman Facebook resmi Bilboard.

Deddy Dhukun mengabarkan Dian Pramana Poetra meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB. Dian PP meninggalkan seorang putri bernama Alana Pramanda Poetri Beilby, yang juga berkiprah di dunia musik. Melalui sambungan telepon, Deddy bercerita sesaat sebelum Dian menghembuskan nafas terakhirnya.

"Tadi dia minta pulang ke rumah. Harusnya kan nggak boleh pulang dari rumah sakit. Masih diinfus, dia minta pulang. Akhirnya keluarganya mengiyakan dia pulang. Sampai rumah jam 8 lewat 5 beliau meninggal. Ternyata dia memang jalannya begitu," ujar Deddy.

Deddy mengatakan ia masih bisa bertemu sahabatnya di saat-saat terakhirnya. "Tadi waktu saya besuk dia, saya peluk dia, dia nangis. Dia bilang makasih Om Deddy banyak bantu saya. Nangis dia," tuturmya.

Jenazah almarhum Dian PP dimakamkan di pemakaman wakaf Masjid Raya Ibadur Rahman Jalan Kelapa Dua Wetan, 1 No.88, RT.1/RW.8, Klp. Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (28/12) siang. Tampak keluarga dari Dian Pramana Poetra dan juga para sahabat sesama musisi, seperti Deddy Dhukun, Aryo Wahab, hingga Iis Sugianto menyambut kedatangan jenazah Dian Pramana Poetra sekitar pukul 13.32 WIB.

Jenazah Dian Pramana Poetra dikebumikan satu liang dengan sang ayah Hadi Suwito yang wafat pada tahun 2003 silam. Isak tangis dan suasana haru pun terasa saat jenazah mulai dimasukkan ke dalam liang lahat.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kehadirannya di pemakaman. Sekali lagi mohon dimaafkan apabila ada kesalahan dari almarhum. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan doa kita dikabulkan oleh Allah SWT," ujar perwakilan keluarga Dian Pramana Poetra.

Di sepanjang kariernya, Dian PP telah melahirkan banyak karya musik. Beberapa lagunya bahkan hits seperti "Masih Ada" dan "Kusadari". Dian PP lahir di Medan, 2 April 1961. Pada tahun 1980an ia menempuh karier keemasannya. Tak kurang 20 album dilahirkannya, termasuk album kompilasi dan The Best. Bakat musiknya mengalir dari sang ayah yang juga seorang pemusik jazz. Di ajang festival Lomba Cipta Lagu Remaja 1980, Dian sempat meraih juara tiga lewat lagu "Pengabdian".

Selain berprofesi sebagai seorang penyanyi dan pencipta lagu, ia juga pernah berduet dengan Deddy Dhukun yang terkenal dengan panggilan grup itu yaitu 2D. Di antara lagunya yang populer dan meledak di pasaran yaitu "Keraguan". Sebelumnya ia pernah membentuk trio K3S (Kelompok 3 Suara) bersama Deddy Dhukun dan Bagus A Ariyanto. Grup trio itu sempat mengeluartkan beberapa buah album yang cukup dikenal pada masanya. yzd/S2


Redaktur : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top