Lagi, Teroris Manfaatkan Kotak Amal
Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar, Brigjen (Pol) Rudi Tranggono.
Dia menginformasikan, kemarin ada penerimaan untuk tenaga kesehatan. Dari 40 orang yang mendaftar, setelah diseleksi, tinggal sembilan orang. Dari 9 orang, tiga tidak paham Pancasila. Sedangkan dari tes wawasan kebangsaan diketahui bahwa yang berpaham radikalisme dan ada enam.
"Artinya anak muda yang tidak paham Pancasila dan berpaham radikalisme sekarang sudah banyak," jelasnya. Terkait adanya teroris di Kalbar, dia mengibaratkan, Pontianak bagai dialiri sungai besar, tidak berombak, tapi menghanyutkan.
"Begitu juga dengan adanya terorisme di Kalbar ini. Padahal kita selama ini sama sekali tidak menganggap ada teroris di sini. Ternyata ada yang ditangkap di Kalbar," ungkapnya.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya