Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lagi, Harga Emas Dunia Jatuh

Foto : ANTARA/Shutterstock/pri.

Ilustrasi - Emas batangan dan uang dollar AS.

A   A   A   Pengaturan Font

Chicago - Harga emas berjangka melemah lagi 7,7 dollar AS menjadi 1.841,20 dollar AS per ounce pada akhir perdagangan Kamis (28/1/2021) Chicago, Amerika Serikat (AS) atau Jumat (29/1/2021) pagi WIB, memperpanjang penurunan untuk hari keenam berturut-turut.

Investor memilih perlindungan relatif pada dollar AS saat sentimen risiko memudar setelah Federal Reserve AS menyatakan kekhawatiran atas lambatnya pemulihan ekonomi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, jatuh 7,7 dollar AS atau 0,42 persen menjadi ditutup pada 1.841,20 dollar AS per ounce. Sementara emas berjangka untuk pengiriman Februari ditutup 7,0 dollar AS atau 0,40 persen lebih rendah menjadi 1,837.90 dollar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Rabu (27/1/2021), emas berjangka merosot 6,0 dollar AS atau 0,32 persen menjadi 1.844,90 dollar AS, setelah turun 4,3 dollar AS atau 0,23 persen menjadi 1.850,90 dollar AS pada Selasa (26/1/2021), dan menyusut satu dollar AS atau 0,05 persen menjadi 1.855,20 dollar AS pada Senin (25/1/2021).

"Pertemuan (Fed) kemarin tidak berdampak positif pada emas karena, sebelum dan sesudah pertemuan, dollar menguat karena dicari sebagai tempat berlindung yang aman ketika kekhawatiran lain di pasar-pasar keuangan dan itu menekan harga emas," kata Analis Commerzbank, Daniel Briesemann.

The Fed mengatakan laju pemulihan dalam aktivitas ekonomi AS dan pekerjaan telah moderat dalam beberapa bulan terakhir, tetapi mempertahankan suku bunga acuan dan pembelian obligasi bulanan tidak berubah.

Dollar melayang di dekat level tertinggi satu minggu di sesi sebelumnya setelah aksi jual tajam di Wall Street pada Rabu (27/1/2021) dan dengan ekuitas Eropa mencapai posisi terendah satu bulan pada perdagangan Kamis pagi (28/1/2021).

"Jika Anda mengalami penurunan tajam dalam ekuitas, Anda akan memperkirakan emas turun bersamanya yang berarti bahwa cukup sering orang yang melihat kemungkinan margin calls mengumpulkan uang tunai dengan menjual kepemilikan emas mereka," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.

Penundaan dalam kesepakatan stimulus virus corona AS senilai 1,9 triliun dollar AS, yang belum menerima sinyal hijau dari Partai Republik, semakin membebani emas.

"Mungkin (pelaku pasar) menunggu sedikit lebih lama untuk melihat apakah emas bisa mendapatkan kembali rata-rata pergerakan 200 hari atau, jika akan turun lebih jauh ke 1.800 dollar AS, yang seharusnya menjadi peluang pembelian yang cukup menarik," tambah Briesemann dari Commerzbank.

Emas juga berada di bawah tekanan tambahan ketika Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa 847.000 orang mengajukan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 23 Januari, level terendah dalam tiga minggu.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 53,3 sen atau 2,1 persen, menjadi ditutup pada 25,922 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 6,6 dollar AS atau 0,61 persen menjadi menetap di 1.072,40 dollar AS per ounce. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top