Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Korban Lion Air l RS Polri Terima 154 Kantong Jenazah

Lagi, 13 Korban Terindentifikasi

Foto : KORAN JAKARTA/Muhaimin A Untung

identifikasi l Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes Polisi Lisda Cancer (ketiga dari kiri), menjelaskan hasil sidang rekonsiliasi 24 kantong jenazah, di Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (5/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Memasuki hari ke delapan, Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, RS Polri berhasil mengindetifikasi 27 Jenazah.

JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri kembali mengidentifikasi 13 penumpang pesawat Lion Air PK-LQP pada Senin atau hari kedelapan operasi pencarian pesawat tersebut.

"Saat ini lebih dari 10 penumpang hasil sidang rekonsiliasi hari Senin," kata Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes Polisi Lisda Cancer, di Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (5/11).

Nama 13 korban pesawat Lion Air yang berhasil diidentifikasi yakni: 1. Reni Aryanti, perempuan, 51 tahun melalui pemeriksaan DNA 2. Muhammad Ravi Andrian, laki-laki, 24 tahun, melalui pemeriksaan DNA 3. Eryanto, laki-laki, 41 tahun, melalui pemeriksaan DNA 4. Vera Junita, perempuan, 22 tahun, melalui pemeriksaan DNA 5. Resti Amelia, perempuan 27 tahun, melalui pemeriksaan DNA 6. Fifi Hajanto, perempuan, 42 tahun, melalui pemeriksaan DNA 7. Dede Anggraini, perempuan, 40 tahun, melalui pemeriksaan DNA 8. Petrus Rudolf Sayers, laki-laki, 58 tahun, melalui sidik jari 9. Eka Suganda, laki-laki 49 tahun, melalui sidik jari 10. Niar R Soegiyono, perempuan 39, melalui sidik jari 11. Sudibyo Onggo Wardoyo, laki-laki 40 tahun, melalui sidik jari 12. Hendra, laki-laki, 39 tahun, melalui pemeriksaan DNA 13. Mito, laki-laki 37 tahun, melalui sidik jari (anggota kepolisian berdinas di Bangka Belitung.

"Untuk serah terima (jenazah) kami upayakan malam ini sudah diserahkan semua, keluarga sudah dipanggil," kata Lisda

Pada tahap awal akan dilakukan penyerahan dokumen ke keluarga pada malam ini. Sebelumnya Tim DVI Mabes Polri sudah mengidentifikasi 14 korban pesawat Lion Air yang berangkat dari Jakarta tujuan Pangkal Pinang (Provinsi Bangka Belitung).

Kantong Jenazah

Selain itu, DVI Mabes Polri sudah mendapatkan Sebanyak 17 kantong jenazah korban insiden pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (5/11) malam. Semua kantong jenazah dibawa dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2.

Belasan kantong jenazah itu dibawa menggunakan 9 ambulans. Begitu tiba, petugas tampak hati-hati menurunkan semua kantong yang diyakini berisi bagian tubuh dari penumpang pesawat. Hingga hari ke-8 , jumlah total kantong jenazah yang berada di RS Polri berjumlah 154 kantong jenazah.

Kepala Lab DNA Pusdokkes Tim DVI Mabes Polri, Kombes Pol Putut Cahyo Widodo menjelaskan, pada prinsipnya, setiap bagian tubuh mewakili individu dan semuanya diambil Tim DVI. Saat ini jumlah korban yang sudah teridentifikasi sampai pada hari kedelapan operasi sebanyak 27 penumpang.

"Kita temukan awal, ini yang kita identifikasi dan pemeriksaan selesai. Kantong yang datang belakangan sedang kita selesaikan. Ini kantong-kantong yang diawal," kata Putut.

"Jadi kebanyakan jenazah korban yang sudah teridentifikasi adalah kiriman kantong jenazah pada hari pertama sebanyak 24 kantong jenazah dan sudah selesai pemeriksaan DNA, sedangkan 24 kantong jenazah kiriman kedua sudah selesai tapi belum dicocokkan," katanya.

Putut mengatakan jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 masih tetap bisa diidentifikasi meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk ditemukan. "Belajar dari kasus sebelumnya kecelakaan Air Asia kami bisa mengidentifikasi dengan waktu 1,5 bulan," kata Putut.

Jenazah dari penumpang pesawat ini berada di laut maka kondisi jenazah akan semakin buruk kondisinya. Namun, proses identifikasi tersebut dilakukan dengan pemeriksaan DNA, katanya. "Jangan khawatir, DNA itu sel jumlahnya banyak. Kalau ada yang rusak lima mungkin tiga masih bisa diperiksa," kata Putut. Jon/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top