Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Laga Penentu Langkah

Foto : AFP/GABRIEL BOUYS
A   A   A   Pengaturan Font

Conte dan Valverde akan memastikan langkah tim asuhannya di laga babak 16 besar Liga Champions.

BARCELONA - Barcelona akan menjamu Chelsea pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (15/3) dini hari WIB. Kedua tim menatap laga di Camp Nou itu dengan bermain imbang 1-1 pada leg pertama di London.

Jelang pertemuan yang sangat menentukan langkah tim asuhannya, pelatih Chelsea Antonio Conte mengatakan dia akan berkonsultasi dengan pemainnya. Sukses merebut kemenangan dan melaju ke perempat final akan menjadi pembuktian bagi Conte bahwa dia bisa membawa "The Blues" keluar dari masalah dan dirinya lebih baik dari pelatih Barca Ernesto Valverde.

Kedua pelatih menghadapi titik awal yang kacau musim ini. Namun hanya Valverde yang menatap laga babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou dengan penampilan tim asuhannya di kompetisi domestik masih meyakinkan.

Masing-masing pelatih memulai musim ini dengan situasi hiruk pikuk dan penuh kekacauan yang dipicu oleh bursa transfer. Pemain kunci mereka dijual, sementara pemain kurang diinginkan penggemar justru bergabung. Situasi itu tak pelak membuat dukungan fans berkurang dan rasa pesimistis mulai menghinggapi mereka.

Kedua klub secara tak terduga menemukan lubang menganga di lini serang setelah Neymar terpikat oleh Paris Saint-Germain. Sementara Conte membiarkan Diego Costa pergi. Barcelona membeli Ousmane Dembele, dengan rekor transfer klub. Dia terpincang-pincang pada menit ke-55 dalam laga debutnya dan absen hingga Januari.

Di sisi lain, Chelsea merekrut Alvaro Morata, yang tidak memiliki rasa percaya diri, dan kemudian pada bursa transfer Januari memboyong Olivier Giroud.

Chelsea gagal memboyong Romelu Lukaku, Alex Sandro, Alex Oxlade-Chamberlain dan Fernando Llorente. Sementara Barcelona juga tak menemukan kesepakatan mendatangkan Marco Verratti, Hector Bellerin dan Jean Michael Seri.

Tapi setelah delapan bulan dan jelang akhir musim, mulai terlihat salah satu dari kedua pelatih itu kian frustrasi, sementara yang lain telah melupakan masa-masa sulit.

Barcelona unggul delapan poin di puncak klasemen La Liga, dan tidak terkalahkan setelah 28 pertandingan. Chelsea berada di posisi kelima klasemen, terpaut empat poin dari tempat kualifikasi Liga Champions, dan mungkin perlu memenangkan kompetisi antar klub tertinggi Eropa itu untuk bermain lagi musim depan.

"The Blues" memiliki peluang menang atas Barca di leg pertama, tapi mereka harus puas dengan hasil imbang 1-1. Tekanan kian meningkat pada Conte. Kegagalan di Liga Champions dan mepertahankan gelar Liga Inggris kemungkinan akan memastikan pemecatan Conte akhir musim ini.

Hal yang rumit bagi Conte, telah disederhanakan oleh Valverde. Barcelona telah menjadi lebih fungsional musim ini, bermain dengan formasi 4-4-2 dan 4-3-3. Klub Catalan itu juga kian kokoh di lini pertahanan. Mereka hanya kebobolan satu gol di La Liga.

Valverde mampu membuat Messi tetap berada dalam performa terbaik. Pemain asal Argentina itu menatap laga kontra Chelsea dengan mengoleksi lima gol dalam empat laga terakhirnya, termasuk gol kemenangan saat melawan Atletico Madrid.

Faktor Hazard

Di sisi lain, Conte belum menemukan solusi untuk masalah yang dihadapinya. Situasi itu kian memanaskan konfliknya dengan manajemen klub. Keputusan Conte juga membuat pemain terbaiknya Eden Hazard tampil tidak maksimal.

Rencana Conte untuk bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik hampir bekerja dengan sempurna di leg pertama tiga pekan lalu. Willian menempatkan tuan rumah unggul lebih dulu.

Tapi satu kesalahan Andreas Christensen membuat tim asuhan Conte memberikan gol tandang penting bagi Barca. Namun, sementara Willian bersinar dalam laga itu, Hazard tidak mampu menunjukkan pengaruh yang seharusnya ditunjukkannya dalam peran sentral di lini serang. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top