Laga Krusial "The Reds"

Setelah tak terkalahkan dalam 19 pertandingan dan memuncaki klasemen sementara Liga Inggris, Liverpool bakal dihadapkan ujian berat ketika menjamu Arsenal, akhir pekan ini.

LIVERPOOL- Berada pada posisi setengah jalan untuk mengakhiri penantian 29 tahun memenangkan Liga Inggris, jadwal pertandingan tujuh hari ke depan akan menjadi ujian krusial bagi Liverpool. Ujian itu akan dimulai dengan kunjungan Arsenal ke Anfield pada Sabtu (29/12).

Setelah itu lawatan ke Etihad Stadium melawan Ma n c h e s t e r City pada 3 Januari berpeluang menjadi laga penentu gelar. Liverpool sendiri sekar a n g masih memiliki sedikit margin untuk kesalahan dengan keunggulan enam poin di puncak klasemen.

Tottenham adalah penantang terdekat Liverpool dengan City yang terpuruk ke urutan ketiga. City terpaut tujuh poin setelah tiga kekalahan dalam empat pertandingan liga terakhir mereka. Liverpool yang dilatih Jurgen Klopp belum terkalahkan musim ini.

"Hal yang bisa kami katakan adalah bahwa kami ingin menciptakan sejarah kami sendiri. Kami adalah tim Liverpool pertama di Liga Inggris yang tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan. Itu sedikit sejarah dan langkah yang baik," ujar Klopp setelah menang 4-0 atas Newcastle pada Boxing Day.

Sejarah yang jauh lebih signifikan menunggu, terutama jika Liverpool masih belum terkalahkan hingga akhir periode sibuk, Natal dan Tahun Baru. "Kami harus memenangkan pertandingan kami, kami harus fokus, kami harus benar-benar senang dengan memiliki situasi seperti ini. Itu sangat penting dan kemudian kami akan melihat ke mana arahnya," sambungnya.

Arsenal adalah salah satu dari tiga tim yang menahan Liverpool dalam hasil imbang 1-1 pada November lalu. Mereka memiliki peluang untuk mengulang hasil serupa. Arsenal memiliki pencetak gol terbanyak Liga Inggris Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette untuk menyulitkan Liverpool yang hanya kebobolan tujuh gol musim ini. "Ada dua pertandingan sulit sekarang: Arsenal dan Man City. Kami perlu menjaga momentum ini," ujar bek Dejan Lovren.

"Kami memiliki karakter besar dalam skuad. Jika ingin berada di puncak, kami arus memiliki mental pemenang dan ketenangan," sambungnya.

Berharap Bangkit

City masih berharap Liverpool bakal terpeleset, kecuali tim juara bertahan itu menemukan diri mereka terpaut 10 poin dari puncak ketika mereka menghadapi Southampton pada hari Minggu. "Liverpool adalah masalah yang kurang penting sekarang, kami harus memikirkan Southampton," ujar pelatih City Pep Guardiola setelah kekalahan dari Leicester.

"Saya tidak lupa siapa kami, seberapa bagus tim kami, betapa luar biasanya para pemain di ruang ganti. Kenyataannya adalah kami telah kalah pada tiga dari empat pertandingan dan dua pertandingan terakhir. Jika ingin menjadi pesaing nyata, kami harus menang lagi. Jika tidak, itu tidak mungkin," sambungnya.

Guardiola mengirim peringatan kepada Liverpool, bahwa jauh lebih sulit untuk mengatasi anggapan favorit gelar seperti yang dilakukan City musim lalu. " D a r i Ja nu a r i , F e b r u a r i musim lalu, orang-orang mengatakan, 'Liga Inggris sudah usai'. Hidup dengan itu tidak mudah," tandasnya.

Tottenham sebagian besar telah berhasil melepaskan diri dari fokus perhatian sebagai pesaing gelar. Tapi mereka tidak bisa lagi diabaikan setelah mencetak 11 gol dalam dua pertandingan terakhir, mengalahkan Everton 6-2 dan Bournemouth 5-0.

"Musim ini fantastis sejak awal, tidak ada yang percaya banyak pada kami," ujar pelatih Spurs Mauricio Pochettino, yang timnya menjamu Wolves pada Sabtu. "Kami harus mempersiapkan diri tidak hanya secara fisik tetapi juga pikiran kami untuk menjadi kuat karena akan sulit untuk bersaing di paruh kedua musim ini," sambungnya.

Manchester United memiliki peluang besar untuk melanjutkan kebangkitan mereka di bawah Ole Gunnar Solskjaer. MU akan menjamu Bournemouth yang kalah pada delapan dari 10 pertandingan terakhir mereka mengunjungi Old Trafford.

MU mencetak delapan gol dalam kemenangan atas Cardiff dan Huddersfield, lini s e r a n g M U akan memiliki opsi lebih banyak dengan kembalinya Alexis Sanchez, Romelu Lukaku dan Anthony Martial dari cedera dan sakit. ben/ AFP/S-2