Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Laga Hidup Mati Lawan Uzbekistan

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Tim Indonesia U-20 Melakoni Laga Hidup Mati I Pemain Timnas U-20 Indonesia berlatih di Lapangan Bunyodkor 3, Tashkent, Uzbekistan, Kamis (2/3). Tim Indonesia U-20 melakoni laga hidup mati kontra tuan rumah Uzbekistan di pertandingan terakhir babak penyisihan Grup A Piala Asia U-20, Selasa (7/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tim Indonesia U-20 melakoni laga hidup mati kontra tuan rumah Uzbekistan di pertandingan terakhir babak penyisihan Grup A Piala Asia U-20, Selasa (7/3). Garuda Nusantara mengawali babak penyisihan grup dengan kekalahan 0-2 dari Irak. Kemenangan di laga kedua 1-0 atas Suriah lewat gol Hokky Caraka menit 34 membuka harapan tim asuhan Shin Tae-yong.

Laga pamungkas fase grup menghadapi tuan rumah akan menjadi penentu. Kemenangan atas Uzbekistan menjadi kunci lolosnya Indonesia ke perempat final. Saat ini, Indonesia menghuni posisi ketiga klasemen Grup A dengan tiga poin, sama dengan Irak yang unggul selisih gol. Sedangkan posisi teratas ditempati Uzbekistan dengan enam poin, dan juru kunci diduduki Suriah dengan nol poin.

Skenario pertama Indonesia lolos ke perempat final harus mengalahkan Uzbekistan. Sedangkan Irak bermain imbang dengan Suriah. Jika itu terjadi, Indonesia dan Uzbekistan sama-sama mengoleksi enam poin untuk melaju ke putaran selanjutnya. Sedangkan Irak mengakhiri fase grup dengan koleksi empat poin, dan Suriah tiga poin.

Skenario berikutnya, Indonesia bermain imbang dengan Uzbekistan, sedangkan Suriah mampu mengalahkan Irak. Jika itu terjadi, Uzbekistan memiliki tujuh poin, Indonesia memiliki empat poin, dan keduanya berhak lolos ke fase gugur. Sedangkan Irak memiliki tiga poin dan Suriah memiliki tiga poin.

Namun, penentuan tim yang lolos dari fase grup Piala Asia U-20 juga memiliki cara lain jika terdapat dua atau tiga tim dengan jumlah poin sama. Dalam regulasinya, AFC menetapkan penentuan tim yang lolos dari fase grup jika ada dua atau tiga tim bernilai sama, dengan head to head tim dengan poin sama. Kedua, selisih gol dan mencetak gol dari penghitungan head to head tim dengan koleksi poin sama.

Dengan demikian, Indonesia harus menang minimal dengan keunggulan dua gol atas Uzbekistan untuk dapat melaju ke perempat final.

Laga Berat

Tugas pelatih Shin semakin berat karena lawan terakhir Uzbekistan. Selain diuntungkan dengan faktor tuan rumah, Uzbekistan sejauh ini tampil bagus di fase grup dengan mengalahkan Suriah 2-0 dan Irak dengan skor 1-0. Uzbekistan juga tampil impresif di putaran kualifikasi Piala Asia U-20.

Meski poin tidak diperhitungkan, tim asuhan pelatih Timur Kapadze memenangi semua pertandingan Grup A. Uzbekistan menang 7-0 atas Maladewa, 3-0 atas Myanmar, 2-1 atas Arab Saudi, dan 2-1 atas Tiongkok. Total koleksi 14 gol, dan hanya kemasukan dua kali selama berpartisipasi di fase grup tersebut.

Secara sejarah, prestasi terbaik Uzbekistan di gelaran Piala Asia U-19, sebelum berubah menjadi Piala Asia U-20, adalah runner up tahun 2008. Setelah itu, keikutsertaan setelahnya, tahun 2018 tidak lolos putaran final. Uzbekistan selalu berhasil lolos fase grup dan mencapai perempat final atau semifinal.

Indonesia sering mengalami kesulitan saat bertemu Uzbekistan. Pertemuan terakhir di level senior di PSSI Anniversary Cup 2018. Saat itu, tim Indonesia U-23 Indonesia ditahan imbang tanpa gol oleh Uzbekistan di Stadion Pakansari, Bogor.

Tim Indonesia U-20 memiliki modal bagus dalam pengalaman manis pelatih Shin Tae Yong saat berhadapan dengan Uzbekistan. Saat masih menangani tim Korea Selatan U-23 di gelaran Piala Asia 2016, Shin saat itu mampu membawa timnya mempecundangi Uzbekistan 2-1. Saat itu, Korea Selatan berhasil melaju ke final, akhirnya takluk 2-3 dari Jepang.

Shin tidak terlalu terpengaruh dengan kesuksesan tersebut dan memfokuskan diri dalam persiapan Indonesia U-20. "Saya tidak terlalu memikirkan itu karena sekarang menjadi pelatih Indonesia U-20. Jadi, sekarang bukan lagi tentang tim nasional Korea Selatan, tapi Indonesia," ujar Shin Tae-yong. ben/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top