Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Laga Hidup Mati Jerman

Foto : AFP

Toni Kroos

A   A   A   Pengaturan Font

MUNICH-Pelatih Jerman Joachim Loew berada di bawah tekanan untuk menemukan cara bagi tim asuhannya menciptakan lebih banyak peluang. Jerman menjamu juara bertahan Portugal di Piala Eropa 2020 Sabtu (19/6). Harapan Jerman untuk melaju ke babak sistem gugur sangat tergantung pada hasil yang mereka raih pada laga tersebut.

Kekalahan 0-1 dari Prancis dalam pertandingan pembukaan Grup F membuat Jerman membutuhkan kemenangan di Allianz Arena melawan Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo.

Upaya Loew memperkuat lini pertahanan Jerman belum berhasil. Gol bunuh diri bek Mats Hummels menjadi pembeda melawan juara dunia Prancis.

Di sisi lain pada lini serang, tuan rumah hanya berhasil melepaskan satu tembakan tepat sasaran pada hari Selasa lalu. "Jika kami bisa lebih gencar di lini depan, kami akan mampu mengalahkan Portugal," ujar Loew.

Jerman telah memenangkan empat pertemuan terakhir dengan Portugal dalam dua dekade terakhir. Kemenangan terakhir adalah dengan skor 4-0 di babak penyisihan grup Piala Dunia 2014 saat Jerman memenangkan gelar di Brasil.

Namun, banyak yang telah berubah dalam tujuh tahun terakhir. Jerman terus turun dari peringkat satu dunia ke peringkat 12 FIFA. Portugal naik ke peringkat lima dan terlihat memiliki skuad yang jauh lebih kuat dibandingkan saat mereka dinobatkan sebagai juara Eropa pada 2016.

Portugal duduk di puncak klasemen Grup F awal setelah Ronaldo mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Hongaria.

Bintang Juventus kini telah mencetak rekor 11 gol pada lima putaran final Piala Eropa berturut-turut . Tapi dia tidak belum pernah mencetak gol ke gawang "Die Mannschaft".

"Kami berharap akan keluar dari masalah dengan kemenangan kelima (berturut-turut atas Portugal)," ujar bek Jerman Matthias Ginter.

Namun, hal yang paling menakutkan bagi Jerman adalah kekalahan dari Portugal bisa membuat mereka menggulangi hal yang terjadi di Piala Dunia 2018. Jerman menempati posisi terbawah grup mereka di Rusia setelah kalah dalam pertandingan pembukaan, juga dengan takluk 0-1 dari Meksiko di Moskow.

"Jika beberapa pemain nasional, atau bahkan pelatih, tidak benar-benar yakin bahwa kami akan melangkah ke babak 16 besar, ada risiko kegagalan Piala Dunia 2018 terulang," tulis harian Jerman Bild, Kamis (17/6).

Namun para pemain tetap yakin mereka bisa membalikkan keadaan. "Kami memiliki tim yang luar biasa, kami memiliki kualitas dan bisa melangkah lebih jauh, kami masih percaya pada diri kami," ujar gelandang Emre Can.

Percaya Diri

Kemenangan di Munich akan mengirim Portugal ke fase sistem gugur untuk kali ketujuh berturut-turut di Piala Eropa.

"Sangat penting untuk memulai dengan kaki kanan untuk mendapatkan kepercayaan diri dan sekarang kami harus melanjutkan di pertandingan berikutnya dan menang juga," ujar Ronaldo setelah menang atas Hungaria.

Dengan 106 gol dalam 176 pertandingan untuk Portugal, Ronaldo hanya terpaut tiga gol dari rekor internasional sepanjang masa, yang ditorehkan oleh Ali Daei dengan mencetak 109 gol untuk Iran antara 1993 hingga 2006.

"Kita semua tahu kualitasnya dan betapa mudahnya dia mencetak gol," ujar playmaker Portugal Bruno Fernandes.

Ginter mengakui akan menjadi kesalahan bagi pertahanan Jerman untuk fokus sepenuhnya pada Ronaldo. Trio Liga Inggris Portugal Fernandes, Diogo Jota dan Bernardo Silva semuanya juga mampu menciptakan momen kemenangan.

Pelatih Portugal Fernando Santos bahkan bisa menurunkan Andre Silva, yang mencetak 28 gol Bundesliga untuk Eintracht Frankfurt musim lalu sebagai starter. Bintang Atletico Madrid Joao Felix dan pemenang gelar Ligue 1 Lille Renato Sanches berada di bangku cadangan melawan Hungaria. Keduanya juga bisa menjadi starter kali ini.

"Sekarang ini tentang Jerman dan kami harus terus berkembang," ujar Santos. "Membunuh atau dibunuh, itulah yang harus terjadi," sambungnya. ben/AFP


Redaktur : MSS
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top