Labuan Bajo Ikut Ramaikan Rangkaian "Meeting" G20

JAKARTA - Kegiatan G20 yang dipusatkan di Bali dipastikan akan memberikan dampak ekonomi cukup besar bagi daerah sekitarnya, tak terkecuali Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebab, Labuan Bajo mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kegiatan side meeting, merupakan rangkaian kegiatan G20.

Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores), Shana Fatina menjelaskan bahwasanya diatas kertas dampak ekonomi langsung akan diprediksi mencapai 3 juta dollar AS akan beredar di Labuan Bajo dan Kabupaten Sekitarnya. Tidak kurang 10 side meeting akan digelar di Labuan Bajo pada Mei-November 2022.

"Perhitungan itu dengan asumsi wisatawan G20 mempunyai daya beli tujuh kali lipat dibandingkan wisatawan pada umumnya. Sepuluh kegiatan side meeting dengan peserta kurang lebih 800 orang dikalikan USD 2000. Ini masih perhitungan kasar, belum lagi apabila ada peserta yang ingin menambah masa tinggal," kata Shana Fatina dalam siaran persnya, Jumat (11/2).

Sebab itu, lanjutnya, BPOLBF, Pemda NTT, Pemkab NTT, Kemenparekraf dan stakeholder terkait bergandengan tangan bertekad untuk mensukseskan acara side meeting G20 di Labuan Bajo. Kuncinya kolaborasi berbagai pihak, dan juga peran aktif masyarakat tentunya.

Shana juga menjelaskan berbagai persiapan dilakukan, dari ketersediaan kamar hotel, kesiapan infrastruktur hingga paket wisata ke berbagai destinasi wisata di Labuan Bajo dan Kabupaten sekitarnya. Dimana Labuan Bajo sebagai hub untuk kabupaten lain di Flores.
Halaman Selanjutnya....