Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PerTriwulan II-2019 - BRI hingga Akhir Juni 2019 Menyalurkan Kredit Rp888,32 Triliun

Laba BRI Terbebani Anak Usaha

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

PAPARAN KINERJA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Suprajarto (kedua dari kanan) didampingi Direktur Mikro dan Kecil, Priyastomo, Wadirut Sunarso, dan Direktur Keuangan Haru Koesmahargyo saat Laporan Kinerja Keuangan Triwulan II Tahun 2019 di Jakarta, Rabu (14/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada kuartal II-2019 mencatatkan laba konsolidasi sebesar 16,16 triliun rupiah atau tumbuh 8,19 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini melambat dibandingkan pertumbuhan laba konsolidasi periode sama 2018 yang sebesar 11 persen (yoy).

Hingga akhir Juni 2019, tercatat laba, aset, penyaluran kredit hingga rasio keuangan BRI mengalami peningkatan. Direktur Utama BRI, Suprajarto, menjelaskan lambannya pertumbuhan laba tersebut karena Perseroan perlu menanggung beban dari kinerja anak usaha yang baru saja diakuisisi, PT Danareksa Sekuritas.

"Kenapa laba hanya tumbuh delapan persen? Karena kami kebebanan anak perusahaan. Dan masalah itu ada di anak perusahaan baru. Banyak masalah di sana. Tapi itu masih dalam perhitungan valuasi saat kita akuisisi mereka," ujar Suprajarto, saat pemaparan Laporan Kinerja Keuangan Triwulan II Tahun 2019 di Jakarta, Rabu (14/8).

Seperti diketahui, BRI memiliki 67 persen saham Danareksa Sekuritas per akhir 2018, sejalan dengan target Perseroan untuk merambah bisnis perdagangan efek dan penjaminan emisi. Suprajarto mengatakan saat ini induk usaha BRI masih bersih- bersih kinerja Danareksa Sekuritas. Namun, dia menolak untuk merinci masalah yang sedang dialami Danareksa Sekuritas.

Hanya saja, Perseroan meyakini di akhir 2019, Danareksa Sekuritas sudah pulih dan berkontribusi terhadap laba BRI yang ditargetkan mencapai 12 persen. "Kita sedang bersih-bersihkan, biar kita tidak ada beban lagi tahun depan. Saya yakin akan menutup dengan laba di akhir tahun. Karena saya yakin nanti akhir tahun bisa berkontribusi bertumbuh cukup baik di akhir tahun," ujar dia.

Selain Danareksa Sekuritas, BRI juga masih memperbaiki masalah kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) yang didera BRI Syariah dan BRI Agro. "Kita bersihin semua. Saya tidak mau ada NPL yang disembunyiin lagi. Digelontorin. Tapi semua selesai tahun ini. Akhir tahun kita sudah simulasi agar mereka bisa berikan kontribusi," ujar Suprajarto.

Penyaluran Kredit

Pada kesempatan itu, Suprajarto mengungkapkan BRI hingga akhir Juni 2019 berhasil menyalurkan kredit senilai 888,32 triliun rupiah, meningkat 11,84 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018 lalu sebesar 794,30 triliun rupiah.

Penyaluran kredit Bank BRI didominasi ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yaitu sebesar 76,73 persen atau 681,50 triliun rupiah, naik 13,07 persen dibandingkan tahun 2018 yang hanya sebesar 602,72 triliun rupiah.

Suprajarto menjelaskan pencapaian tersebut selaras dengan strategi perseroan yang terus memperbesar porsi penyaluran kredit ke segmen UMKM. "Pencapaian ini merupakan keberhasilan Bank BRI yang telah mampu meningkatkan porsi kredit BRI di mana komposisi kredit UMKM pada akhir Triwulan kedua 2018 sebesar 75,88 persen.

Ini sesuai dengan visi Bank BRI untuk mewujudkan porsi kredit UMKM pada tahun 2022 menjadi minimal komposisinya 80 persen dari total kredit di BRI," jelasnya. Selain kredit UMKM yang mengalami pertumbuhan di atas 13 persen, tercatat kredit segmen mikro di triwulan II-2019 sebesar 292,64 triliun rupiah atau naik 13,56 persen year on year dibanding tahun 2018 sebesar 257,69 triliun rupiah. Kredit ritel menengah sebesar 253,77 triliun rupiah atau naik 14,98 persen dibandingkan tahun 2018 yang hanya 220,70 triliun rupiah.

Sementara kredit konsumer di triwulan II tahun 2019 sebesar 135,09 triliun rupiah atau naik 8,65 persen secara year on year dibanding tahun 2018 sebesar 124,33 triliun rupiah. Dan kredit korporasi sebesar 206,83 triliun rupiah atau naik 7,96 persen dibanding tahun 2018 sebesar 191,57 triliun rupiah.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan (agent of development) program pemerintah, BRI terus melakukan pembiayaan kepada para pelaku UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir Juni 2019, tercatat BRI telah menyalurkan KUR sebesar 50,29 triliun rupiah kepada lebih dari 1,2 juta debitur.

"Angka ini setara dengan 57,8 persen dari seluruh target yang diberikan oleh pemerintah untuk BRI sebesar 86,97 triliun," kata Suprajarto. Suprajarto menegaskan akan terus mendukung penyaluran program KUR.

bud/AR-2

Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top