Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 12 Okt 2019, 05:00 WIB

La Nyalla Mahmud Mattalitti : DPD Akan Buat Aneka Terobosan Kr

Foto: Koran Jakarta/Mario Caesar

La Nyalla mengungguli Nono Sampono dengan 40 suara, Mahyudin 28 suara, dan Sultan Baktiar Najamudin 18 suara. Sementara satu suara abstain. Catatan dari Sekretariat Jenderal DPD sendiri, anggota DPD yang menggunakan hak suara sebanyak 134 orang.

Setelah terpilih menjadi ketua, La Nyalla Mattalitti didampingi Wakil Ketua DPD, Nono Sampono, Mahyudin, dan Sultan B Najamuddin, memimpin pemilihan Pimpinan Alat Kelengkapan DPD periode 2019-2020. Pemilihan Pimpinan Alat Kelengkapan tersebut berlangsung melalui mekanisme musyawarah dan mufakat.

Untuk mengetahui apa yang akan dilakukan oleh jajaran pimpinan DPD ke depan, wartawan Koran Jakarta, Muhammad Umar Fadloli, berhasil mewawancarai Ketua DPD, La Nyalla Mahmud Mattalitti, di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Jakarta, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.

Apa yang akan Anda lakukan dalam memimpin DPD ke depan?

Saya ingin memastikan DPD dapat menjalin hubungan yang harmonis dan komunikatif, dengan semua lembaga negara, termasuk dengan Presiden dan semua kepala daerah di Indonesia. Ini penting bagi DPD, karena untuk memastikan pembangunan di daerah atau kepentingan daerah dapat terakomodasi dengan optimal.

Apalagi Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan konsep pembangunan Indonesia sentris. Artinya, dari Sabang sampai Merauke menjadi prioritas, bukan hanya di Pulau Jawa saja. Dengan hubungan yang harmonis dan komunikatif, percepatan pembangunan harus bisa terlaksana.

Fokus apa yang akan dilakukan di awal kepemimpinan Anda?

Begini, DPD dari sisi konstitusi memang masih memiliki kekurangan. Artinya, ruang peran dan fungsinya masih terbatas. Tetapi Mahkamah Konstitusi telah memberi ruang dengan memberi tafsir yang lebih kuat dari kalimat yang tertulis di dalam UUD kita.

Nah, fokus awal kepemimpinan saya adalah melakukan terobosan-terobosan kreatif dan positif. Untuk memperbanyak ruang aksi bagi seluruh anggota DPD untuk bekerja demi daerah yang mereka wakili. Sehingga kembali ke spirit lahirnya DPD yaitu untuk memastikan keputusan di tingkat nasional, memberi manfaat sebesar-besarnya untuk daerah. Karena wajah Indonesia secara utuh itu bukan Jakarta atau Jawa, tetapi 34 provinsi itulah wajah Indonesia.

Bagaimana cara Anda menyolidkan seluruh anggota agar tugas di DPD berjalan lancar?

Pertama, pola kepemimpinan sangat penting. Saya menawarkan konsep kepemimpinan kolektif kolegial. Saya ingin semua anggota DPD adalah pemimpin karena sejatinya para anggota DPD ini adalah tokoh di daerah masing-masing.

Tidak ada siapa dipimpin siapa, tapi kita pimpin bersama. Kita bawa DPD ini secara bersama, menjadi DPD yang lebih kuat dan bermartabat, yang benar-benar berperan dalam memberi manfaat bagi daerah kita masing-masing.

Kedua, saya dan unsur pimpinan hanya pemandu arah dan penjaga marwah lembaga saja. Saya memilih mendelegasikan sebanyak mungkin tugas-tugas senator kepada anggota. Dengan begitu, otomatis anggota dituntut aktif. Tidak bisa santai-santai lagi.

Bagaimana upaya Anda meningkatkan kedisiplinan anggota untuk hadir dalam rapat-rapat?

Itu ada di domain Badan Kehormatan (BK) DPD. Ada sanksi dan mekanisme di dalam BK terkait dengan keaktifan anggota. Pimpinan tidak akan intervensi.

Lalu, apa yang akan Anda lakukan agar Anggota DPD lebih giat lagi dalam bertugas?

Saya memiliki skala prioritas program jangka pendek menyangkut kepentingan anggota DPD yang akan saya perjuangkan.

Apa saja skala prioritas tersebut?

Sejak DPD berdiri hingga saat ini, hanya ada empat kantor DPD di daerah, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Karenanya, kita akan menambah kantor DPD di daerah lain. Hal ini harus kita teruskan. Saya sudah berkoordinasi dengan para gubernur. Itu sudah disiapkan tanahnya. Kalau saya dipercaya, kita harus lanjutkan lagi. Itu prioritas pertama.

Kedua, banyak anggota DPD dari daerah yang tidak memiliki rumah di Jakarta. Hal ini berbeda dengan anggota DPR yang selama ini disediakan rumah dinas. Untuk itu, saya akan bicara dengan Menteri Keuangan agar ada skema bantuan bagi anggota DPD.

Prioritas selanjutnya apa?

Ketiga, akan menghidupkan kembali kaukus perempuan yang pernah ada. Keempat, kunjungan kerja anggota DPD ke luar negeri harus dibiayai secara lumpsum atau pembayaran langsung sekaligus, bukan at cost atau dibayar sesuai dengan kebutuhan. Anggota DPD yang bertugas harus mendapat fasilitas untuk bisa membawa staf seperti anggota DPR.

Kelima, dukungan tenaga ahli bagi setiap anggota DPD. Saat ini hanya tiga orang staf, padahal dapil DPD adalah provinsi. Untuk itu, ke depan, tujuh atau minimal lima orang staf.

Terkait mekanisme pemilihan Alat Kelengkapan Dewan yang sudah digelar kemarin seperti apa?

Semua pimpinan dipilih terlebih dahulu dari subwilayah masing-masing, yaitu Barat I, Barat 2, Timur 1, dan Timur 2. Setelah itu, baru kemudian akan dilakukan pemilihan ketua dan wakil ketua di masing-masing alat kelengkapan utama Komite dan non-Komite. Sebagian besar pimpinan alat kelengkapan yang dipilih melalui mekanisme musyawarah dan mufakat.

Apa yang Anda harapkan dari para pimpinan Alat Kelengkapan Dewan yang terpilih?

Saya harap yang terpilih terus bekerja secara kolektif kolegial dalam memperjuangkan kerja konstitusional DPD dan mengawal untuk kepentingan daerah. Saat ini banyak pimpinan alat kelengkapan yang terpilih dari kalangan muda.

Saya harap mudah-mudahan ini bisa jadi penerus kami-kami yang senior. Alat Kelengkapan yang ada dapat lebih optimal dalam melaksanakan tugas konstitusional sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam menjalankan amanah yang diemban.

Lebih khusus untuk seluruh anggota DPD, apa harapan Anda?

Kami berharap keanggotaan DPD periode 2019-2024 ini dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah. Hal itu mengingat kehadiran DPD merupakan wujud keberpihakan kepada daerah.

Apa yang akan dilakukan DPD ke depan dalam rangka untuk kemajuan wilayah atau desa?

Begini, provinsi yang baik karena didukung kabupaten/kota yang baik. Kabupaten/kota yang baik karena kecamatannya bekerja dengan baik. Kecamatan yang baik karena desa atau kelurahan yang baik. Nah, Indonesia bisa lebih baik, salah satunya, apabila 34 provinsi itu berkinerja baik.
Di sini peran penting DPD untuk memastikan daerah mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan perlukan. Anggota DPD menyerap informasi, menyampaikan, memperjuangkan, dan mengawal ke daerah sekaligus mengawasi implementasinya.

Apa yang akan Anda lakukan dalam rangka terus menjalin komunikasi dengan para pemimpin tinggi negara, seperti DPR, MPR, dan Presiden?

Bisa formal, bisa informal. Yang penting komunikatif. Karena tidak jarang persoalan itu ada karena kebuntuan komunikasi saja. Kalau perlu, saya yang memulai komunikasi. Tidak harus menunggu atau saling tunggu.

Apakah dalam waktu dekat akan ada rapat dengan pimpinan terpilih DPR dan MPR?


Seharusnya ada. Mungkin setelah semua selesai menyusun alat kelengkapan masing-masing. Kalau perlu inisiasi pertemuan diusulkan DPD. Bisa saja.

DPD memiliki fungsi untuk ikut pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu, apa nanti yang akan diusulkan DPD?

Untuk domain membahas RUU, tentu semua yang berkaitan dengan daerah, sedangkan untuk domain memberi pertimbangan, terkait dengan RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama. Di UU MD3, dikatakan, pertimbangan DPD wajib ditindaklanjuti dalam pembahasan antara DPR dan Presiden.

Legislasi apa saja yang nanti disusulkan DPD?

Nanti dibahas dulu di DPD sebelum kami sampaikan dalam daftar Prolegnas.

Bagaimana tanggapan keluarga atas terpilihnya Anda sebagai ketua DPD?

Tentu berharap bisa konsisten dengan apa yang sudah saya sampaikan dalam ikhtiar ketika maju sebagai calon ketua DPD.

Apakah ada pesan khusus dari keluarga atas amanah yang telah diberikan ini?

Tentu agar saya amanah terhadap sumpah dan janji saat dilantik.

Bagaimana cara Anda untuk mengatur waktu dalam menjalankan tugas dan berinteraksi dengan keluarga?

Alhamdulillah tidak ada masalah. Selama ini saya sudah terbiasa aktif di beberapa organisasi dan tidak ada masalah membagi waktu.

Nama Anda muncul kembali untuk bursa ketua umum PSSI, bagaimana tanggapannya?
Ada banyak anggota yang meminta saya kembali membenahi PSSI.

Apa hobi yang paling Anda senangi?

Silaturahmi dan kumpul bersama sahabat, makan bersama. Itu sudah nikmat.

N-3

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.