"La Celeste" Siap Bendung "Les Blues"

Pada pertandingan itu sejumlah pemain akan bentrok dengan rekan mereka di klub.

NOVGOROD - Perhatian seputar bentrok perempat final antara Prancis melawan Uruguay, Jumat (6/7) malam WIB, didominasi oleh performa individu pemain. Namun yang paling dinantikan dari laga kedua tim itu akankah pertahanan empat bek Uruguay yang hampir tak bisa ditembus bisa memutuskan hasil pertandingan.

Sementara Uruguay mengkhawatirkan kondisi striker Edinson Cavani, harus diingat bahwa laju tim berjuluk "La Celeste" di Russia telah dibangun di atas pertahanan mereka yang kokoh. Di sisi lain, Prancis menaruh harapan pada Kylian Mbappe.

Namun tidak mungkin bagi bintang muda itu menghadapi pertahanan seperti yang dimiliki Uruguay, sendiri.

Laga pembuka babak delapan besar di Nizhny Novgorod kemungkinan akan ditentukan oleh pertempuran antara lini belakang Uruguay dengan kecepatan Mbappe.

Dipimpin oleh kapten Diego Godin, dan diperkuat Jose Gimenez, Martin Caceres dan Diego Laxalt, bersama dengan kiper Fernando Muslera, pertahanan Uruguay memiliki catatan terbaik di Piala Dunia.

Mereka melewati babak penyisihan grup tanpa kebobolan gol, dan satu-satunya pemain yang mencetak gol melawan Uruguay adalah bek Portugal Pepe di babak 16 besar. Namun itu tak berarti apapun bagi Portugal untuk menghentikan Uruguay.

Brasil adalah satu-satunya tim lain yang hanya kebobolan satu gol sejauh ini. Uruguay telah kebobolan tiga gol lebih sedikit dari Prancis. Namun Kedua tim telah mencetak gol tujuh kali.

Uruguay memiliki lini pertahanan yang berpengalaman dengan lebih dari 350 caps internasional di antara mereka. Mereka sangat terorganisasi dengan baik sehingga Mbappe tidak akan memiliki kebebasan yang sama seperti yang dia nikmati saat melawan Argentina.

"Jika kami membiarkan Prancis memiliki ruang, itu akan sangat sulit," ujar pelatih Uruguay Oscar Tabarez setelah mengamankan tempat di perempat final. Dan dia juga menegaskan senang bisa bertemu Prancis dalam upaya untuk mendapatkan tepat di babak empat besar.

Di sisi lain, hal yang harus dilakukan Prancis untuk mengatasi Uruguay adalah mengetahui cara terbaik memanfaatkan Mbappe dan rekannya di lini serang, Antoine Griezmann.

Prancis terseok-seok melalui babak penyisihan grup mereka tetapi bangkit dalam kemenangan gemilang 4-3 di babak 16 besar atas Argentina. Kemenangan itu terinspirasi oleh pemain Paris Saint-Germain Mbappe yang bernilai 220 juta dolar AS (3,1 triliun rupiah).

Pelatih Prancis Didier Deschamps mengindikasikan bahwa tim asuhannya akan menghadapi pertandingan yang jauh lebih ketat dan berbeda saat bertemu Uruguay. Laga itu menurutnya akan menjadi jenis permainan yang berbeda dibanding saat berhadapan dengan Argentina di Kazan.

Bentrok Rekan Se-klub

Pada pertandingan itu sejumlah pemain juga akan bentrok dengan rekan mereka di klub. Cavani, yang mungkin bisa bermain meski belum pulih sepenuhnya dari cedera betisnya, akan berhadapan dengan Mbappe. Keduanya bersama di PSG.

Godin dan Gimenez adalah teman dekat Griezmann di Atletico Madrid. Rodrigo Bentancur dan Blaise Matuidi bermain untuk Juventus, sementara Luiz Suarez dan bek Prancis Samuel Umtiti bermain untuk Barcelona.

Griezmann dan Godin telah menjadi sahabat dekat selama empat tahun terakhir. Bek Uruguay itu adalah ayah baptis putri Griezmann, Mia.

"Diego adalah teman baik. Saya bersamanya setiap hari di Madrid," ujar Griezmann. "Saya membela negara yang saya cintai melawan orang yang saya cintai. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat emosional bagi saya," sambungnya.

Selama menghabiskan seluruh kariernya di Spanyol, Griezmann selalu memiliki aliran rekan-rekan setim asal Uruguay. "Dia mengatakan bahwa dirinya adalah orang Uruguay," ucap Godin.

"Dia selalu dikelilingi oleh pemain Uruguay. Dia suka dengan sikap dan kebiasan kami," paparnya. ben/AFP/S-1