Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Putin Panggil Pasukan Cadangan

Kyiv: Russia Kembali Tembaki PLTN Zaporizhzhia

Foto : AFP/ Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina

pasukan Arteleri ukraina I Anggota Pasukan Artileri Ukraina menembakkan meriam ke sasaran prajurit Russia di sepanjang garis depan di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Operator nuklir Ukraina, Energoatom, pada Rabu (21/9), menuduh Russia kembali menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan.

Serangan merusak saluran listrik di PLTN, menyebabkan penghentian beberapa transformator pada reaktor nomor enam dan memaksa dinyalakannya generator darurat, kata Energoatom.

"Teroris Russia menembaki lagi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia pada malam hari," kata Energoatom di media sosialTelegram. "Sejauh ini paparan radiasi tetap pada tingkat normal," imbuh mereka.

Terkait serangan ini, Energoatom meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap Moskwa. "Bahkan kehadiran inspektur IAEA tidak menghentikan Russia," kata Energoatom.

Fasilitas nuklir terbesar di Eropa, yang terletak di wilayah yang dikuasai Russia di Ukraina, kini telah menjadi pusat perhatian setelah ada klaim serangan balasan di sana. PLTN itu direbut oleh pasukan Russia pada Maret dan penembakan di sekitar fasilitas itu telah memicu seruan dari Kyiv dan sekutu Baratnya untuk melakukan demiliterisasi di sekitar fasilitas nuklir di Ukraina.

Pada awal perang, sempat terjadi pertempuran di sekitar Chernobyl di Ukraina utara. Pada 1986, pernah terjadi sebuah ledakan di PLTN Chernobyl yang mengakibatkan wilayah yang luas di sekitarnya yang terkontaminasi dengan radiasi nuklir.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada bulan ini mendesak Presiden Russia, Vladimir Putin, untuk menarik senjata berat dari wilayah Zaporizhzhia, sementara pemimpin Russia itu memperingatkan kemungkinan konsekuensi bencana dari pertempuran di sana.

Pada Senin (19/9) lalu, Russia juga dituduh telah membom situs PLTN Pivdennoukrainsk di wilayah Mykolaiv selatan.

Menanggapi serangan Russia itu, direktur PLTN Pivdennoukrainsk menyebut bahwa Moskwa saat ini telah meningkatkan aksi "pemerasan nuklir".

Pasukan Cadangan

Sementara itu dari Moskwa dilaporkan bahwa Presiden Putin pada Rabu pagi telah memanggil pasukan cadangan dalam sebuah mobilisasi untuk diterjunkan dalam peperangan di Ukraina.

"Jika integritas teritorial negara kami terancam, kami akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi rakyat kami. Ini bukan gertakan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.

Menurut Menteri Pertahanan Russia, Sergei Shoigu, mobilisasi secara parsial akan membuat 300.000 pasukan cadangan dipanggil dan akan berlaku bagi mereka yang memiliki pengalaman militer sebelumnya, sementara para mahasiswa dan mereka yang sedang menjalani wajib militer tidak akan dipanggil.

Mobilisasi ini dilakukan setelah Sergei Shoigu mengatakan bahwa hampir 6.000 tentara Russia tewas di Ukraina sejak intervensi militer Februari.

"Kerugian kami untuk hari ini adalah 5.937 orang tewas," kata Menhan Shoigu.

Mobilisasi parsial Putin secara signifikan meningkatkan konflik atas Ukraina dan terjadi ketika Russia memerangi serangan balasan Ukraina yang telah memaksa pasukannya untuk mundur dan menyerahkan beberapa wilayah yang diduduki.

Putin mengatakan mobilisasi militer parsial dari dua juta pasukan cadangan militernya adalah untuk mempertahankan Russia dan wilayahnya, dengan mengklaim Barat tidak menginginkan perdamaian di Ukraina.

Terkait dengan langkah mobilisasi umum di Russia yang diserukan Putin, dilaporkan bahwa tiket penerbangan satu arah dari Russia terjual habis dengan cepat.AFP/ST/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top