Kurangi Tekanan Subsidi Energi di APBN dengan Beralih ke EBT
"Hal itu yang masih mungkin dilakukan, mengingat kita memiliki competitive advantage sebagai negara tropis dengan sinar matahari yang melimpah," kata Imron.
Sementara itu, Pengajar dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Dian Puji Simatupang, mengatakan selain faktor eksternal, RAPBN 2023 juga memiliki tantangan tersendiri karena tahun depan defisit harus kembali ke maksimal tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Terlebih lagi, ia menjelaskan proses penyusunan defisit APBN 2023 kembali ke tiga persen terhadap PDB juga terjadi di tengah kondisi perekonomian global yang masih turbulensi.
Pengaruh Global
Pada kesempatan lain, Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan perekonomian Indonesia memang sangat terpengaruh variabel global.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya