Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Panas Bumi | Potensi Panas Bumi Ditaksir 24 GW, tetapi Pemanfaatannya Baru 2.130 MW

Kurangi Dampak Ekologis Eksploitasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pengeboran slime hole panas bumi di Sukabumi, Jawa Barat, harus tetap dengan pendekatan ESG, mengingat di sekitar proyek itu terdapat wilayah geopark serta konservasi flora dan fauna.

JAKARTA - DPR RI menegaskan pentingnya meminimalkan dampak ekologis akibat eksplorasi dan pengeboran slime hole panas bumi di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jangan sampai proyek yang bertujuan untuk memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) ini malah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan.

"Tadi saya kemukakan karena sudah pernah ada (bencana longsor) di daerah Kabandungan. Supaya kalau misalnya nanti betul ada pengeboran atau eksplorasi itu harus dihitung benar supaya tidak berdampak kepada masyarakat. Misalnya terjadi ada gempa maupun tanah longsor yang merugikan masyarakat karena pernah terjadi ada di Kabandungan (yang disebabkan karena aktivitas pengeboran) yaitu Chevron itu. Jadi ini kan mumpung lagi (tahap persiapan jadi) dikaji kembali," jelas anggota Komisi VII DPR RI, Ribka Tjiptaning Proletariyati, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Ribka, sejauh ini tidak ada masalah yang disampaikan masyarakat terkait wilayah yang dilakukan pengeboran. Namun, pihaknya tetap mengingatkan dengan tegas terkait dampak ekologis yang mungkin saja muncul setelah pengeboran.

"Kalau persoalan tanahnya tidak ada masalah dari masyarakat sekitar, tapi harus diantisipasi supaya tidak ada masalah, atau dampak eksplorasi. Setiap eksplorasi itu pasti ada dampaknya sebenarnya. Dampaknya masalah kesehatan, pertanian, lingkungan misalnya, nah itu diantisipasi," jelas Legislator Dapil Jawa Barat IV ini.

Meski demikian, Ribka juga berharap dengan dilakukannya eksplorasi dan pengeboran slime hole panas bumi di Sukabumi ini, hal itu bisa memunculkan alternatif energi yang bisa digunakan untuk mengurangi dampak polusi dan emisi karbon.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top