Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk ke-8 di Dunia pada Minggu Pagi
Arsip Foto - Warga melintas memakai masker untuk melindungi diri dari debu, di Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) sekaligus Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Sudirman,Jakarta, Selasa (8/8/2023).
JAKARTA - Kualitas udara di DKI Jakarta berada di urutan terburuk ke-8 di dunia pada Minggu (24/12) pagi berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir.
Berdasarkan pantauan pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 168 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.
Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat ke-8 terburuk di dunia pada Minggu (24/12) pagi.
Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Minggu adalah Delhi, India dengan indeks kualitas udara di angka 421, diikuti Lahore, Pakistandi angka 251, kemudian Dhaka, Banglades di angka 240.
Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori tidak sehat dengan indeks angka 131 dan polusi udara PM2.5.
Angka tersebut memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan manusia atau kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan atau nilai estetika.
IQAir merekomendasikan agar warga DKI menghindari aktivitas di luar rumah atau jika terpaksa hendaknya mengenakan masker, menghindari udara luar yang kotor, menutup jendela rumah, dan menyalakan penyaring udara.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya