Kualitas Udara Jakarta di Urutan Kedua Terburuk di Dunia pada Sabtu Pagi
Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho GumayJAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu 929/6) pagi masuk kategori tidak sehat bahkan menempati peringkat kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir yang dipantau pada Sabtu pukul 06.11 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di DKI Jakarta berada pada angka 169 serta partikel halus PM2,5 berada di angka 81 mikrongram per meter kubik.
Konsentrasi PM 2.5 itu setara 16,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Adapun kategori tidak sehat, yakni kualitas udaranya yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan, jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.
Sementara dari data yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia urutan pertama yaitu Kinshasa (Kongo) di angka 225, urutan ketiga yaitu Delhi ??????(India) di angka 167, urutan keempat Tashkent (Uzbekistan) di angka 157, dan yang kelima yaitu Manama (Bahrain) dengan angka 153.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 4 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Brigjen Purn Mengendarai Mobil Terjun ke Laut
- BPS DKI Catat Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Turun, Kini yang Miskin hanya Segini
- 10.000 Hektare Tambak Tak Produktif di Bekasi Bakal Direvitalisasi
- Tamparan Hukum, Ketua PN Surabaya Ditangkap
- Asing Was-was terhadap Kebijakan Trump, Saham Perbankan Loyo