Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencemaran Udara l Program JackUp Diharapkan Ciptakan Langit Biru

Kualitas Udara DKI Terburuk di Dunia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta diminta menjadi garda terdepan dalam menekan tingkat polusi udara di Ibu Kota..

JAKARTA - Jakarta mendapat predikat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Buruknya kualitas udara ini, disumbang oleh gas buang kendaraan yang semakin massif di DKI

"Kami, Pemprov DKI sangat mendukung penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan dinas dan program langit biru ini. Karena kemarin, kita mendapatkan rekor yang tidak boleh diselebrasi, yaitu indeks kualitas udara terburuk di dunia, mengungguli Lahor, Beijing, dan Delhi. Kita mendapat nomor satu pada hal yang sangat tidak membanggakan," ujar Sandi saat meluncurkan program JakproGas Converter Kit Utilization Program (JackUp), di Jakarta Timur, Rabu (16/5).

Buruknya kualitas udara Jakarta, lanjutnya, sangat berpengaruh pada kesehatan warga Ibu Kota. Terlebih, dirinya sering melakukan olahraga lari dan sepeda pada pagi hari menuju ke kantornya.

Asisten Deputi Gubernur Bidang Transportasi, Sunardi Sinaga mengatakan, pertumbuhan kendaraan di Ibu Kota mencapai 8-10 persen setiap tahun. Namun, banyaknya kendaraan ini tidak diikuti oleh uji emisi gas buang kendaraan. Pihaknya meminta Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk menjadi garda terdepan dalam menekan tingkat polusi udara di Ibu Kota.

Salah satunya, setiap kendaraan dinas milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus beralih menggunakan bahan bakar gas. Terlebih, PT Jakarta Utilitas Propertindo, anak usaha PT Jakarta Propertindo menjual produk converter gas untuk kendaraan.

"Dalam APBBD nanti, jangan ditulis pengadaan BBM, tapi bahan bakar kendaraan. Karena sekarang energi terbarukan sudah cukup banyak. Karena BBM ini ada keterbatasan. Seperti gas bumi, pemanfaatannya masih kecil. Jika ini dimanfaatkan, selain menambah efesiensi, juga menjadi solusi dari program langit biru, mengurangi polusi udara," katanya.

Transportasi Umum

Direktur Utama PT Jakarta Utilitas Propertindo, Chairul Hakim mengatakan, pihaknya memiliki inovasi Jakpro Gas Converter Kit Utilization Program (JackUp) untuk memfasilitasi kendaraan bermotor yang hendak beralih menggunakan bahan bakar gas. Kehadiran program ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menyukseskan program langit biru yang merupakan program pengendalian pencemaran udara dari program pemerintah, melalui konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

"Program ini sangat diminati oleh konsumen khususnya sektor transportasi umum. Mereka merasakan manfaatnya khususnya dari sisi penghematan keuangan," katanya.

Harga Satu unit konverter kit BBG itu, ucapnya, mencapai 15-20 juta rupiah. Namun, pihaknya akan membantu masyarakat yang memiliki usaha tranportasi umum untuk mengikuti program JackUp dengan membagikan Converter Kit dengan Skema DP 0 rupiah. "Sekarang ini gap harga beli BBM premium dengan BBG lumayan lebar, dengan harga

premium sekarang sebesar 6.550 rupiah per liter dibandingkan dengan harga BBG sebesar 3.100 lSP yakni sebesar 3.450 rupiah per liter," katanya.
Dengan program JackUp ini, pihaknya akan membagikan konverter kepadaangkutan umum seperti angkot dan taksi. Namun, nantinya harga gas yang dijual kepada peserta program JackUp itu sebesar 4.600 rupiah ISP. Ada selisih harga sebesar 1.500 rupiah setiap pembelian BBG itu untuk mencicil pembiayaan dan pemeliharaan konverter kit selama tiga tahun.

"Meski demikian, masih ada penghematan sebesar 1.950 per liter ketimbang menggunakan BBM. Dengan begitu, setiap pengedara yang melakukan konversi BBG dapat menghemat satu juta rupiah per bulan. Setelah tiga tahun, konverter kit itu kita hibahkan, dan penghematan mereka akan bertambah hingga 2 juta rupiah per bulan," ungkapnya.

Menurutnya, program JackUp JakproGas didukung dengan pengembangan program IT RFID. Penerapan konventer kit ini dimulai sekitar tiga bulan dan saat ini sudah 200 kendaraan yang mengikuti program JackUp. Pihaknya menargetkan, akan memberikan 1.000 konverter kit BBG kepada 1000 kendaraan, terutama angkutan umum

"Sekarang ini, diJakarta sudah terdapat 27 SPBG, diantaranya 21 unit SPBG yang beroperasi terdiri dari sembilan dioperasikan PT Pertamina, tujuh unit JakproGas, empat unit SPBG oleh PGN serta satu unit swasta. Sedangkan SPBG yang tidak beroperasi atau tutup sebanyak enam unit," imbuhnya.


pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top