Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota

Kualitas Udara di IKN Jauh Lebih Bagus Dibanding Jakarta

Foto : ANTARA/Fauzan

Situasi Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN).

A   A   A   Pengaturan Font

PENAJAM PASER UTARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencermati indeks kualitas udara di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur yang berada pada skala 6 atau pada kondisi baik.

"Kemarin pagi saya cek di IKN berapa air quality indexnya, hanya 6.

Padahal kendaraannya belum listrik.

Kalau kendaraannya listrik, mungkin jadi nol," kata Presiden Jokowi dalam acara Pengarahan Presiden kepada Kepala Daerah Seluruh Indonesia di IKN, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (13/8).

Seperti dikutip dari Antara, Presiden Jokowi menyampaikan di Singapura kualitas udara berada di skala 53.

Sementara kondisi udara baik berada pada skala 0-50.

"Udara yang baik dan sehat itu maksimal itu hanya 50, tapi kota-kota kita utamanya di Jawa itu sudah semua di atas 100.

Ini yang harus dicermati, oleh bupati, wali kota, dan gubernur.

Dan untuk menangani itu juga butuh uang yang tidak sedikit," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyampaikan berdasarkan laporan Menteri Kesehatan (Menkes), karena udara yang tidak baik, penanggulangan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jabodetabek menghabiskan hampir 10 triliun rupiah.

"Uang yang tidak sedikit, kita pakai untuk menangani kesehatan karena adanya penyakit pernapasan dari polusi udara yang terjadi di sebuah kota," ucap Presiden Jokowi.

Transportasi Massal

Menurut Presiden, semua daerah harus mulai memikirkan bagaimana membuat transportasi massal yang berbasis energi hijau, listrik, atau gas dan lainnya.

"Jakarta sekarang sudah ada MRT, LRT, kereta cepat itu semua untuk mengurangi, tapi juga masih kira-kira air quality index-nya Jakarta 190-200.

Padahal maksimal hanya 50," ujar Presiden Jokowi.

Presiden meminta kota-kota yang sudah mulai macet dan padat agar berhati-hati terhadap peningkatan polusi, karena polusi berdampak buruk utamanya kepada anak-anak yang masih bayi.

Kualitas udara di Jakarta pada Minggu (11/8), masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif serta menempati peringkat kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir yang dipantau di Jakarta, Minggu, pukul 07.15 WIB, Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) berada di angka 147 dan partikel halus PM2,5 berada di angka 54,1 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi sebanyak itu setara dengan 10,5 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Situs tersebut merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, di mana kelompok sensitif sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan.

Selain itu, bagi kelompok sensitif dan masyarakat umum ketika beraktivitas di luar ruangan sebaiknya memakai masker.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top