Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KTT G20 Dijamin Beri Manfaat Langsung ke Masyarakat

Foto : Istimewa

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam konferensi pers virtual terkait Manfaat KTT G20 terhadap masyarakat di Jakarta, Kamis (3/11).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Pemerintah menegaskan hajatan ekonomi global Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 memberi manfaat langsung untuk masyarakat. Efek ekonomi dari kegiatan ini tidak hanya dirasakan oleh lembaga atau perusahaan perusahaan besar tetapi juga di sektor riil pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan juga serapan tenaga kerja.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, event event terkait KTT G20 ini sudah berlangsung sejak 1 Desember tahun lalu. Tercatat ada 438 acara di 25 kota beda dengan AM IMF-WB 2018 yang berlangsung pendek.

Dari penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), kata dia, manfaat Presidensi G20 sangatlah besar. Acara ini meningkatkan konsumsi domestik sebesar 1,7 trilliun rupiah, menambah produk domestik bruto (PDB) nasional 7,4 trilliun rupiah, melibatkan UMKM serta menyerap tenaga kerja 33 ribu orang.

Total manfaat ekonomi dibanding acara 2018 AM IMF-WB sebesar 1,5-2 kali. "Kalau kami juga melihat manfaat ekonominya pasti lebih dari itu, karena event- event-nya berlangsung setahun, pasti banyak manfaat langsungnya ke masyarakat apalagi bagi masyarakat Bali yang mengandalkan sektor pariwisata," ucap Susiwijono dalam konferensi pers virtual terkait Manfaat KTT G20 terhadap masyarakat di Jakarta, Kamis (3/11).

Nyoman Shuida, Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman Kemenko PMK mengatakan kita beruntung karena acara ini hadir di tengah pemulihan covid, sehingga ikut mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional, terutama Bali yang menjadi lokasi acara.

Dia menjelaskan, dari sektor hospitality business membutuhkan banyak tenaga kerja. Tingkat keterisian hotel khususnya di Bali juga semakin meningkat,pada masa pandemi hanya 20 persen, kini sudah menyentuh 70 persen.

Serapan naker sektor pariwisata khususnya hotel sudah sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan

"G20 jelas akan membawa langsung keuntungan ekonomi kepada masyarakat, tidak hanya dirasakan oleh lembaga lembaga dan perusahaan besar namun oleh masyarakat secara langsung. Pertumbuhan sektor transportasi dan akomodasi," tegasnya.

Acara ini juga lanjutnya mendorong pertumbuhan lapangan kerja baru baik di fashion, kuliner dan jenis pekerjaan terkait lainnya.

Dirinya juga berharap agar rumusan rumusan kebijakan yang dihasilkan oleh KTT G20 bisa mengurangi angka kemiskinan di RI. Di tengah Covid-19 persentase penduduk miskin RI per Maret 2022 sebesar 9,54 persen atau 26,16 juta orang, angka itu menurun 0,17 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,60 persen poin terhadap Maret 2021.

"Ini tentunya sejalan dengan upaya pemerintah menekan angka kemiskinan ekstrem," pungkasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top