Krusial di Lini Belakang

Liverpool butuh pertahanan kokoh untuk membendung serangan City dan menyingkirkan mereka dari Liga Champions.

MANCHESTER - Virgil van Dijk menjadi bek termahal di dunia untuk bergabung dengan Liverpool. Pemain asal Belanda itu menghadapi ujian terbesarnya dan sekaligus pembuktian saat Liverpool diharapkan membendung serangan Manchester City di Etihad Stadium pada leg kedua perempat final Liga Champions, Rabu (11/4) dini hari WIB.

City yang kini memimpin klasemen Liga Inggris memiliki kesempatan merekrut bek termahal di dunia itu. Tapi mereka mungkin menyesal membiarkan Van Dijk gagal bergabung jika mereka gagal dalam tugas sulit untuk membalikkan defisit 0-3 dari leg pertama. Liverpool berhasil mengalahkan City dalam persaingan mendapatkan Van Dijk yang memliki harga 75 juta pound (1,1 triliun rupiah) pada bulan Januari lalu dari Southampton.

Jurgen Klopp banyak dikritik di awal musim karena menolak menunda perburuan Van Dijk. Sikapnya itu membuat peluang Liverpool menantang City untuk gelar lenyap dengan cepat karena lemahnya pertahanan. Namun, kesabaran pelatih asal Jerman untuk mendapatkan target utamanya telah dihargai saat Van Dijk membuat perubahan di lini pertahanan Liverpool.

"Yang kami butuhkan di Liverpool adalah pemain seperti ini yang menjadi pemimpin," ujar Klopp baru-baru ini tentang pengaruh Van Dijk.

Namun kapten nasional Belanda itu akan menghadapi ujian berat di Etihad, tempat Liverpool kalah 0-5-di awal musim.

Tim asuhan Klopp juga dihajar 1-4 oleh Tottenham dan hanya bermain imbang imbang 3-3 kontra Arsenal dan Sevilla dalam perjalanan terberat mereka sebelum kedatangan Van Dijk.

Dengan perhatian lebih tertuju pada tiga pemain lini serang Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane di ujung lain lapangan, peningkatan Liverpool di belakang bukan hanya untuk Van Dijk saja. Andy Robertson dan Trent Alexander-Arnold membangun diri mereka sebagai bek pilihan pertama Klopp.

Kalah Finansial

Meskipun memiliki sejarah yang lebih baik, Liverpool berjuang untuk bersaing secara finansial dengan City yang didukung investor asal Abu Dhabi. Bahkan perekrutan Van Dijk dibantu oleh penjualan Philippe Coutinho ke Barcelona pada bulan Januari.

Namun Liverpool telah terbukti jauh lebih mahir dalam tawar-menawar. City menghabiskan lebih dari 130 juta pound untuk membeli Kyle Walker, Benjamin Mendy dan Danilo pada bursa transfer musim panas lalu.

Sebaliknya, Robertson hanya dibeli dengan harga 10 juta pound dari Hull City, yang terdegradasi dari Liga Inggris musim lalu. Sementara Alexander- Arnold telah berada di klub sejak usia enam tahun.

Alexander-Arnold terus-menerus menjadi sasaran City di leg pertama. Dia harus melawan kecepatan dan tipuan dari Leroy Sane. Namun, bukannya diintimidasi oleh lawan, bek kanan berusia 19 tahun itu menghasilkan kinerja yang membuat Sane mati kutu. Alexander-Arnold juga menjadi man-of-the- match pada laga itu.

Kesabaran juga kunci untuk Robertson. Pemain asal Skotlandia itu mendapati dirinya absen untuk sebagian besar paruh pertama musim ini hingga cedera Alberto Moreno pada bulan Desember membuatnya menjadi pilihan pertama.

Liverpool yang telah menjadi juara lima kali di kompetisi antar klub tertinggi Eropa, telah menunggu satu dekade untuk kembali ke semifinal Liga Champions.

Di sisi lain, pelatuh City Pep Guardiola mengatakan kekalahan tim asuhannya pada derby Manchester akan memberikan kepercayaan diri untuk Liverpool.

"Sulit bagi suasana hati kami dalam kondisi tidak menang. Saya datang ke sini untuk mencoba melakukan apa yang telah kami lakukan sepanjang musim, tapi mungkin itu tidak cukup untuk menang di level Liga Champions atau Liga Inggris. Kami bermain melawan Liverpool atau di Eropa ketika kami miliki momentum itu," ujar Guardiola.

City kini kebobolan enam gol dalam dua pertandingan terakhir mereka, dengan Liverpool mencetak tiga gol dalam 19 menit di Anfield sementara MU mencetak tiga gol dalam 16 menit.ben/AFP/S-1