Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kroasia Berharap Banyak dari Piala Dunia

Foto : AFP/DIMITA R DILKOFF
A   A   A   Pengaturan Font

ZAGREB - Kroasia mungkin gagal di final Piala Dunia tetapi prestasi tim nasional negara itu telah meningkatkan moral. Negara kecil di Balkan itu berharap prestasi mereka di Piala Dunia Russia 2018 bisa membantu peningkatan ekonomi dan citra mereka di luar negeri.

Selama mengikuti kompetisi, kapten Luka Modric dan rekan setimnya memukau penggemar di seluruh dunia dengan gaya permainan mereka dan kemenangan dramatis.

"Kami telah memenangkan simpati seluruh dunia," ujar Miroslav Milosevic, pelatih legendaris tim yang mencapai semi final 1998.

Kali ini tim Kroasia melangkah lebih jauh melaju ke final Piala Dunia untuk kali pertama meski akhirnya kalah 2-4 dari Prancis. Tim nasional telah "membuat Kroasia menjadi negara yang lebih baik," demikian ditulis oleh harian terkemuka Vecernji List, Senin (16/7) waktu setempat.

Euforia yang melanda negara itu saat ini kontras dengan kemarahan terhadap sepakbola Kroasia dalam beberapa tahun terakhir atas skandal terkait korupsi, rasisme, dan kekerasan.

Pada Piala Eropa 2016 di Prancis, pendukung Kroasia saling berkelahi, sementara simbol Nazi (swastika) dilukis di lapangan Stadion Split oleh kelompok ultra-nasionalis pada 2015.

Pendukung Kroasia juga dua kali memaksa laga kualifikasi Piala Eropa melawan Italia pada 2014 dihentikan karena menembakan kembang api ke lapangan.

Tetapi menurut Bozo Skoko, seorang ahli hubungan masyarakat di Zagreb, tim yang dijuluki "Vatreni" (lidah api) dapat secara radikal mengubah persepsi dan citra negara Kroasia.

"Semangat, ketekunan dan keberanian yang ditunjukkan oleh para pemain di lapangan adalah bagian dari identitas nasional Kroasia, dan yang kini telah ditampilkan di panggung global," ujar Skoko

Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic, yang pada keberhasilan timnya di Russia menarik perhatian luas, mengatakan Piala Dunia dapat memulai proses positif di Kroasia. "Kami harus menjadikan ini sebagai awal dari gelombang optimistis," ujarnya sebelum final.

Meskipun dikritik oleh banyak orang di negaranya, dua pertiga dari sebuah jajak pendapat menyebut perilakunya saat penyerahan medali dan trofi Piala Dunia 2018 di Moskow, "vulgar dan tidak pantas", antusiasme Grabar-Kitarovic diterima dengan baik oleh penggemar di luar negeri lewat media sosial.

"Grabar-Kitarovic menggambarkan citra ramah, menyenangkan. Perhatian media dan popularitas tim pasti akan berimbas pada pendapatan pariwisata, dan akan berdampak pada perekonomian negara," tandas Skoko.

Data statistik ekonomi Kroasia saat ini menunjukkan angka yang kurang menggembirakan. Merekabergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2013. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top