Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kristof Milak Pecahkan Rekor Dunia Milik Phelps

Foto : AFP/ MANAN VATSYAYANA
A   A   A   Pengaturan Font

GWANGJU - Perenang unggulan Tiongkok mengalami kekalahan, sedangkan perenang muda Hungaria Kristof Milak memecahkan rekor dunia 200m gaya kupu-kupu putra yang sebelumnya dipegang perenang Amerika Serikat, Michael Phelps.

Juara tiga kali Olimpiade Sun Yang telah menjuarai nomor 200m dan 400m di Gwanju namun finis keenam pada final 800m di belakang perenang Italia Gregorio Paltrinieri, yang merebut emas dengan waktu tercepat tujuh menit 39,27 detik dari perenang Norwegia Henrik Christiansen. "Aku kelelahan," kata Sun. "Kaki dan tanganku terasa nyeri, hal paling berat adalah bermain dengan jadwal yang ketat yang harus aku jalani di Olimpiade 2020 Tokyo."

Juara dunia 11 kali itu menuduh perenang Australia Mack Horton "menghina Tiongkok" dengan menolak naik podium ketika lagu kebangsaan sang juara dikumandangkan setelah final nomor 400m akhir pekan lalu.

Sun, juga berkonfrontasi dengan perenang Inggris Duncan Scott pada upacara penyerahan medali nomor 200m. Scott menolak menyalami Sun dan tidak mau naik podium untuk sesi foto yang menyulut amarah sang bintang China.

Perenang berusia 27 tahun itu menunjuk muka Scott dan meneriakkan, "kau pecundang, aku menang!" Keduanya diperingatkan oleh FINA, pun demikian Horton. Namun sejumlah atlet mendukung rekan mereka yang melakukan protes dengan diam itu.

Setelah meraih perunggu 200m gaya kupu-kupu putra, perenang Afrika Selatan Chad le Clos mengatakan, "apa yang dilakukan Duncan fantastis. Dia tidak menjabat tangannya dan aku menghormatinya. Sikap yang hebat darinya."

Horton menyebut Sun curang pada Olimpiade 2016 Rio terkait dengan larangan tiga bulan yang dikenakan kepada Sun karena mengonsumsi stimulan yang selalu disetujui untuk pengobatan gangguan jantungnya.

Sementara itu, Milak melesat pada 200m gaya kupu-kupu putra untuk mencetak waktu 1:50,73 guna memecahkan rekor dunia yang selama sepuluh tahun dipegang Phelp, dengan selisih hampir 0,8 detik. Rival terdekatnya, perenang Jepang Daiya Seto menyentuh tembok tiga belakang di belakang perenang muda berusia 19 tahun asal Hungaria itu.

"Kehormatan terbesar bisa memecahkan rekor itu," kata Milak yang juga lolos ke Olimpiade tahun depan itu.

Pada nomor lain, perenang Inggris Adam Peaty melengkapi hatrick gelar ganda pada 50m dan 100m gaya dada saat meraih medali emas dalam final dengan waktu 26,06 detik. Perenang berusia 24 tahun yang memecahkan rekor dunia 100m atas namanya sendiri pekan ini menjadi satu-satunya perenang yang enam kali juara dunia gaya dada. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top