Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Krisis Dunia, Inflasi Indonesia Sentuh 2.63 Persen. BI Lakukan Tentukan Jurus Jitu Atur Suku Bunga

Foto : Bank Indonesia
A   A   A   Pengaturan Font

Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga di angka 3,5 persen karena inflasi inti yang terjadi di Indonesia dianggap masih terjaga. Hal ini juga konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Juli 2022 yang lalu Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen karena inflasi inti masih terjaga.

Tidak hanya itu, bank sentral turut mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility di level 4,25 persen.

"Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG bulan Juli 2022 dengan cakupan triwulanan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Meskipun begitu, risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan terus diawasi dan diwaspadai oleh BI juga memperkuat respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan, baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, maupun penguatan operasi moneter, dan suku bunga.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan inflasi inti yang terjadi di Indonesia pada bulan Juni 2022 masih berada pada level yang rendah, yakni 2,63 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Sedangkan yang dimaksud dengan Inflasi inti adalah inflasi yang mencerminkan antara keseimbangan permintaan dan penawaran di dalam ekonomi nasional.

Dengan demikian, kata dia, inflasi inti yang sebesar 2,63 persen (yoy) menunjukkan meskipun permintaan di dalam negeri meningkat tetapi masih terpenuhi dengan kapasitas produksi nasional.

"Di sinilah mengapa tekanan-tekanan inflasi dari fundamental yang tercermin pada inflasi inti masih terkelola," ungkap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Untuk itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku masih optimistis inflasi inti masih akan terjaga dalam target BI pada keseluruhan tahun 2022, yakni pada rentang 2 persen sampai 4 persen atau tidak akan melebihi level 4 persen.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top