Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
KTT AS-Asean

Krisis di Myanmar Jadi Pusat Perhatian

Foto : RFA

Menteri Luar Negeri NUG, Zin Mar Aung

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Pergolakan yang sedang berlangsung di Myanmar menjadi pusat perhatian pada hari pertama KTT Amerika Serikat-Asean di Washington DC pada Kamis (12/5), setelah salah satu negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) yaitu Malaysia, mengecam junta karena menolak untuk melakukan kontak atau terlibat dengan pemerintah bayangan di Myanmar.

Pada KTT kali ini, delapan pemimpin Asean melakukan perjalanan ke AS atas undangan dari Gedung Putih. Pemimpin dari Filipina menolak untuk hadir karena baru saja menggelar pemilihan umum, sementara pemimpin junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dilarang menghadiri KTT.

Pejabat Kementerian Luar Negeri AS malah bertemu dengan menteri luar negeri dari pemerintah bayangan Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) dan kritikus junta lainnya.

Jelang KTT AS-Asean, Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, melalui serangkaian cuitan di media sosial menyatakan bahwa para jenderal junta telah gagal menghormati komitmen mereka untuk mengakhiri kekerasan di negara. Secara khusus, dia merujuk pada penolakan rezim militer untuk mengizinkan utusan khusus PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer, untuk menghadiri pertemuan Asean pekan lalu untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

"Kami menyesal bahwa [junta] tidak mengizinkan Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Myanmar untuk berpartisipasi dalam proses tersebut," cuit Saifuddin. "Kita seharusnya tidak membiarkan (junta) mendikte siapa yang akan diundang untuk pertemuan terkait," imbuh Menlu Malaysia itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top