Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Intermediasi Perbankan

Kredit Tumbuh 11,75% Tahun Lalu

Foto : ANTARA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit pada tahun 2018 mencapai 11,75 persen dibanding tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh peningkatan permintaan pembiayaan dari sektor listrik, gas dan air, transportasi serta pertambangan yang berkontribusi cukup signifikan terhadap kinerja perekonomian secara keseluruhan.

"Kebanyakan kredit ini untuk kebutuhan produktif, sebagai modal kerja dan investasi. Kredit konsumsi juga meningkat tapi tidak besar," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam keterangannya usai rapat evaluasi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (29/1).

Menurut Wimboh, kinerja penyaluran kredit perbankan yang tumbuh double digit tidak sebaik pertumbuhan kredit perusahaan pembiayaan yang hanya tumbuh satu digit 5,17 persen. Pertumbuhan yang positif tersebut jelas Wimboh tetap diikuti dengan pengelolaan risiko yang terjaga dengan baik, sehingga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan/NPL perbankan tercatat 2,37 persen, sedangkan rasio kredit perusahaan pembiayaan (NPF) mencapai 2,71 persen.

Sedangkan, dari sisi kapital, rasio kecukupan modal atau Capital Adequcy Ratio/CAR tahun lalu tercatat 23,5 persen. Demikian juga dengan Risk Based Capital (RBC) perusahaan asuransi umum dan jiwa masing-masing tercatat sebesar 332 persen dan 441 persen. "Permodalan lembaga jasa keuangan berada di level memadai untuk mengantisipasi peningkatan risiko sekaligus mendukung ekspansi pembiayaan," kata Wimboh.

Dari pasar modal, penghimpunan dana mencapai 166 triliun rupiah dengan jumlah tambahan emiten baru sebanyak 62 perusahaan. Dari sisi transaksi, investor nonresiden mencatatkan beli bersih (net buy) di pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara masing-masing 400 miliar rupiah dan 42,37 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top