Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penggeledahan di Bandung Barat

KPK Amankan Dokumen dan Barang Elektronik

Foto : Istimewa

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan dokumen dan barang elektronik dari penggeledahan dua lokasi di Kabupaten Bandung Barat, Selasa (6/4) dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pada Dinas Sosial Bandung Barat.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan tim penyidik KPK, Selasa (6/4) telah menggeledah di Kantor Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan (Bapelitbang) Kabupaten Bandung Barat dan Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung Barat.
"Di dua lokasi tersebut, ditemukan diamankan berbagai bukti, di antaranya dokumen dan barang elektronik yang diduga terkait dengan perkara," kata Ali melalui keterangannya di Jakarta, Rabu (7/4).

Diajukan Penyitaan
Ali mengatakan bukti-bukti itu selanjutnya akan divalidasi dan dianalisa untuk segera diajukan penyitaan guna menjadi barang bukti dalam berkas penyidikan perkara.
Pada Kamis (1/4), KPK telah menetapkan tiga tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Tahun 2020, yaitu Bupati Bandung Barat 2018-2023 Aa Umbara Sutisna (AUS), Andri Wibawa (AW) dari pihak swasta/anak dari Aa Umbara, dan pemilik PT Jagat Dir Gantara (JDG) dan CV Sentral Sayuran Garden City Lembang (SSGCL) M Totoh Gunawan (MTG).
Tim penyidik pun telah menahan M Totoh untuk 20 hari ke depan terhitung mulai 1 April 2021 sampai dengan 20 April 2021 di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur. Sedangkan dua tersangka lain yaitu Aa Umbara dan anaknya yang telah dipanggil pada Kamis (1/4) mengonfirmasi tidak hadir dengan alasan sakit.
Dari kegiatan pengadaan tersebut, KPK menduga Aa Umabara telah menerima uang sejumlah sekitar 1 miliar rupiah. Sedangkan M Totoh diduga telah menerima keuntungan sejumlah sekitar 2 miliar rupiah dan Andri juga diduga menerima keuntungan sejumlah sekitar 2,7 miliar rupiah.
Sebelumnya pada Maret 2020 karena adanya pandemi Covid-19, Pemkab Bandung Barat menganggarkan sejumlah dana untuk penanggulangan pandemi Covid-19 dengan melakukan refocusing anggaran APBD Tahun 2020 pada Belanja Tidak Terduga (BTT).
Dengan menggunakan bendera CV Jayakusuma Cipta Mandiri dan CV Satria Jakatamilung, Andri mendapatkan paket pekerjaan dengan total senilai 36 miliar rupiah untuk pengadaan paket bahan pangan bantuan sosial Jaring Pengaman Sosial.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top