Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perkembangan Wilayah -- Jakarta Terus Poles Diri bagi Investor

Kota Global Perlukan Rp600 Triliun

Foto : ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat memberikan keterangan pers dalam acara Jakarta Investment Festival (JIF) 2024 di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (6/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam 20 tahun ke depan, Pemprov Jakarta tetap berkomitmen untuk memperkuat peran sebagai kota global.

JAKARTA - Untuk menuju kota global, Jakarta memerlukan dana untuk membangun infrastruktur sekitar 600 triliun. Maka, memasuki status baru, Jakarta terus memoles diri agar menarik para investor. Salah satunya dilakukan melalui berbagai kegiatan Jakarta Investment Festival (JIF) 2024. "Jakarta, tidak berdiam diri, akan terus aktif," kata Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, Jumat.

Heru mempersiapkan diri untuk kegiatan tersebut. Semua terencana agar tetap menarik investasi. Jakarta juga mendukung kegiatan di Jakarta yang bisa menarik banyak masyarakat. Dia mengemukakan bahwa Jakarta berperan penting sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun 2024 tercatat 4,9 persen.

Adapun jumlah realisasi investasi kumulatif penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal negeri (PMDN) Provinsi Jakarta untuk triwulan dua tahun ini sebesar 62 triliun rupiah. Ini setara 14,5 persen terhadap capaian realisasi penanaman modal nasional (PMN).

Sementara itu, kontribusi Jakarta terhadap perekonomian nasional mencapai 16,54 persen. Heru menuturkan, Jakarta akan melepas status sebagai Ibu Kota Negara. Dalam 20 tahun ke depan, Pemprov Jakarta tetap berkomitmen untuk memperkuat peran sebagai kota global. Jakarta akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara.

Untuk mewujudkannya, Jakarta memerlukan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran kurang lebih 600 triliun. Sedangkan kemampuan fiskal daerah kurang lebih 80 triliun per tahun. "Maka, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan Jakarta," tutur Heru.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top