Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis di Semenanjung Korea

Korut Tuding Korsel Buat Pernyataan Sembrono

Foto : AFP/KCNA VIA KNS 

Kim Yo Jong

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Minggu (3/4) mengecam Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) karena pernyataannya yang sembrono tentang kemampuan Seoul untuk menyerang Pyongyang, seraya memperingatkan akan melakukan balasan setelah melakukan rekor sejumlah uji persenjataan tahun ini.

Pada Jumat (1/4) , Menteri Pertahanan Korsel, Suh Wook, mengatakan bahwa pasukannya memiliki misil dengan kemampuan untuk secara akurat dan cepat mengenai target apa pun di Korut.

Komentar itu mengundang kecaman dari Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korut, Kim Jong-un, yang menjabat sebagai penasihat kebijakan utama.

"Retorikanya yang sembrono dan tidak terkendali tentang serangan pencegahan, semakin memperburuk hubungan antar-Korea dan ketegangan militer di Semenanjung Korea," kata Kim Yo Jong menurut laporan kantor berita resmi Korea Utara,KCNA.

"Korsel mungkin menghadapi ancaman serius karena pernyataan sembrono yang dibuat oleh menteri pertahanannya. Korsel harus mendisiplinkan dirinya sendiri jika ingin mencegah bencana," imbuh Kim Yo Jong.

Dalam pernyataan terpisah pada Minggu, Pak Jong Chon, sekretaris komite pusat partai yang berkuasa di Korut, juga memperingatkan Korsel agar tidak melakukan tindakan militer apapun terhadap Pyongyang. "Tentara kami tanpa ampun akan mengerahkan semua kekuatan militernya untuk menghancurkan target utama di Seoul," kata dia walau tidak merinci target yang mana.

Ketegangan Meningkat

Korut melanjutkan uji coba senjata yang melanggar sanksi dengan meluncurkan misil yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal tahun ini, dan bulan lalu Pyongyang menembakkan misil balistik antarbenua pertamanya sejak 2017.

Uji coba misil balistik antarbenua dan nuklir dihentikan ketika Kim Jong-un dan Presiden AS saat itu, Donald Trump, terlibat dalam pertarungan diplomasi tingkat tinggi yang kemudian runtuh pada 2019 dan pembicaraan antar keduanya terhenti sejak itu.

Korut bulan ini akan memperingati 110 tahun kelahiran pendiri negara, Kim Il Sung, yang adalah kakek dari pemimpin Kim Jong-un, yang suka menandai peringatan domestik penting dengan parade atau peluncuran senjata militer.

Ketegangan antara kedua belah pihak juga akan meningkat saat presiden terpilih Korsel, Yoon Suk-yeol, mulai menjabat bulan depan.

Selama masa kampanye Yoon, dia telah mengancam akan menyerang Korut jika perlu, dan berjanji untuk "mengajarkan sopan santun" kepada Kim Jong-un. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top