Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Menlu Ri Tuding Washington Buat Kemandekan Perundingan

Korut Tolak Denuklirisasi Sepihak

Foto : AFP/Don EMMERT

Pidato Menlu Korut l Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho, saat berpidato di Sidang Umum Majelis PBB ke-73 di New York, AS, Sabtu (29/9). Dalam pidatonya, Menlu Ri mengatakan bahwa Korut tak akan mau terlebih dahulu melakukan denuklirisasi secara sepihak, saat AS terus menekan dengan ancaman pengetatan sanksi.

A   A   A   Pengaturan Font

Korut menolak untuk terlebih dahulu melakukan denuklirisasi secara sepihak, tanpa ada kepercayaan terhadap AS. Hal itu disampaikan Menlu Korut saat berpidato di Sidang Umum Majelis PBB pada Sabtu (29/9).

NEW YORK - Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut), Ri Yong-ho, mengatakan bahwa negaranya tak akan mau terlebih dahulu melucuti program nuklir dan misil balistik mereka secara sepihak, saat Amerika Serikat (AS) terus menekan dengan ancaman pengetatan sanksi terhadap Pyongyang.

Tak hanya itu, Menlu Korut itu pun menuding Washington telah membuat kemandekan perundingan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Hal itu disampaikan Menlu Ri saat berpidato di Sidang Umum Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-73 di New York, AS, pada Sabtu (29/9).

"Kemandekan yang terjadi beberapa waktu lalu disebabkan karena AS menekankan pada langkah-langkah paksaan yang amat berbahaya bagi membangun kepercayaan," kata Menlu Ri. "Tanpa ada kepercayaan terhadap AS, tak akan ada kepercayaan bagi keamanan nasional kita dan dalam keadaan seperti itu, tidak mungkin kita secara sepihak melucuti terlebih dahulu," imbuh Menlu Korut itu.

Ditambahkan oleh Menlu Ri bahwa AS terlalu bersikeras melakukan kebijakan terlebih dahulu lakukan denuklirisasi dengan melakukan tekanan lewat sanksi untuk mencapai tujuan dengan cara paksaan. "Anggapan bahwa sanksi bisa membuat kami bertekuk lutut adalah impian orang yang tak peduli pada kami," ucap Ri.

Disampaikan pula oleh Menlu Ri, bahwa Pyongyang sejauh ini telah menghentikan uji coba misil dan nuklir, mulai melucuti fasilitas nuklir dan terus membangun kepercayaan. Namun semua itu tak mendapat respons dari AS. "Kami sejauh ini tak melihat ada tanggapan dari AS," imbuh dia.

Seiring dengan berjalannya waktu, hubungan AS-Korut mulai menghangat saat terjadi pertemuan tingkat tinggi bersejarah antara Presiden AS, Donald Trump, dan pemimpin Korut, Kim Jong-un, di Singapura pada Juni lalu.

Dalam pertemuan itu, Pyongyang sepakat untuk menghentikan uji coba peluncuran misil. Namun sejak Juni, sedikit progres dalam upaya untuk denuklirisasi. Untuk membahas masalah itu, Menlu Ri di sela-sela Sidang Umum Majelis PBB, berkesempatan melakukan pertemuan dengan Menlu AS, Mike Pompeo.

Pembicaraan antara dua menlu membahas tuntutan AS bagi denuklirisasi dan rencana pertemuan tingkat tinggi ke-2 antara Trump dan Kim.

Pujian Trump

Sementara itu pada saat bersamaan, Presiden Trump memuji hubungannya yang kian membaik antara dirinya dengan Kim Jong-un, telah saling "jatuh cinta". Pernyataan Trump ini disampaikan pada publik saat melakukan kunjungan ke Kota Wheeling, West Virginia, Sabtu.
"Dia (Kim) telah menulis surat-surat yang amat bagus untuk saya. Kami 'jatuh cinta'," kata Presiden AS.

Komentar Trump itu menanggapi surat dari Kim Jong-un yang diterimanya pada Rabu (26/9) pekan lalu yang isinya amat optimistis terhadap rencana pertemuan tingkat tinggi kedua kepala negara dalam waktu dekat.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top