Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Program Berbagi Data "Real-time" Soal Misil Segera Diumumkan

Korut Mungkin Akan Luncurkan ICBM

Foto : AFP/KCNA VIA KNS 

ICBM Korut | Pemimpin Korut, Kim Jong-un (kiri) saat melakukan inspeksi jelang peluncuran misil balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-18 di sebuah lokasi rahasia pada 13 April lalu. Seorang pejabat senior Korsel pada Jumat (15/12) menyatakan bahwa Korut mungkin akan melakukan uji coba ICBM pada Desember ini.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) mungkin akan melakukan uji coba peluncuran misil balistik antarbenua (ICBM) pada bulan Desember. Pernyataan ini dikemukakan oleh seorang pejabat senior Korea Selatan (Korsel) pada Jumat (15/12), sebelum berdiskusi dengan para pejabat Amerika Serikat (AS) mengenai tanggapan terhadap ancaman senjata nuklir Pyongyang.

Kim Tae-hyo, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Korsel, menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai komentarnya maupun pertanyaan apakah penilaian tersebut didasarkan pada informasi intelijen yang dibagikan antara pihak berwenang Korsel dan AS, namun mengatakan bahwa misil balistik Korut adalah fokus dari strategi pencegahan yang diperluas yang dilakukan Washington DC dan menambahkan bahwa pemasangan hulu ledak nuklir pada misil dengan jarak tempuh berapa pun, merupakan ancaman nuklir dan meningkatkan potensi serangan nuklir terhadap Korsel.

"Pencegahan yang diperluas adalah tentang menemukan cara untuk menghentikan (serangan nuklir) secara dini dan tegas, dan sekarang, pada Desember, saya yakin ada kemungkinan peluncuran ICBM oleh Korut," kata Kim kepada wartawan ketika ia tiba di Bandara Internasional Dulles, Washington DC.

Kim pun menekankan bahwa strategi pencegahan yang diperluas adalah untuk mencegah serangan nuklir Korut dan dengan tegas menekan bahwa penggentaran yang diperluas adalah cara yang pasti untuk mencegah serangan nuklir Korut sejak dini dan dengan tegas menggentarkan serangan nuklir segera pada tahap awal jika terjadi kesalahan perhitungan oleh Korut. Ia pun menekankan bahwa Seoul dan Washington DC akan memperkuat daya gentar terhadap Korut.

Misil balistik Korut merupakan ancaman nuklir terlepas dari jangkauannya karena dapat membawa hulu ledak nuklir, imbuh Kim.

Korut diketahui telah mengembangkan dan menguji serangkaian misil balistik yang dapat mencapai sasaran di Korsel, Jepang, dan daratan utama AS.

Di bawah kepemimpinan Presiden Yoon Suk-yeol yang konservatif, Korsel telah meningkatkan upaya untuk meningkatkan pertahanannya melawan Korut, dengan fokus pada penggunaan aset militer strategis AS, termasuk senjata nuklir, jika terjadi perang.

Kim berada di Washington DC untuk menghadiri putaran kedua perundingan Kelompok Konsultatif Nuklir (NCG) pada 15 Desember, sebuah diskusi tingkat tinggi antara para pemimpin Korsel dan AS yang bertujuan untuk mengkoordinasikan strategi pencegahan yang diperluas.

NCG adalah sebuah badan konsultatif bilateral untuk memperkuat implementasi strategi pencegahan yang diperluas sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dalam kunjungan kenegaraan Presiden Yoon Suk Yeol ke AS pada April lalu.

Sementara itu media Korsel mengatakan para pejabat AS dan Korsel diperkirakan akan membahas langkah-langkah Pyongyang terkait ICBM dalam pertemuan bilateral itu.

Berbagi Data

Kim juga mengatakan bahwa usulan program berbagi datareal-timemengenai misil Korut antara Korsel, Jepang dan AS, dalam tahap penyelesaian dan akan segera ada pengumuman resmi terkait pengaktifannya yang diharapkan akan dilakukan pada akhir tahun ini.

Korut menguji misil balistik jarak jauh pada Juli lalu, yang menurut para analis merupakan keberhasilan peluncuran ICBM berbahan bakar padat yang terbang pada lintasan tinggi dan mencapai ketinggian 6.648 kilometer sebelum jatuh ke laut timur Semenanjung Korea.

Pada November lalu, Korut meluncurkan satelit mata-mata dengan roket peluncur luar angkasa dua tahap, yang memicu kecaman dari Korsel, AS, dan negara-negara lain, karena diyakini roket tersebut menggunakan teknologi misil balistik yang dilarang. ST/KBS/NHK/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top