Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korut Luncurkan 2 Rudal Jelang Peringatan Berakhirnya Perang Korea

Foto : Yonhap/KCNA

Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat Hwasong-18 pada 12 Juli 2023, dalam foto ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Pyongyang melakukan peluncuran rudal kembar pada Senin (24/7) malam, menjelang perayaan ulang tahun Perang Korea. Pejabat Tiongkok akan hadir dalam kunjungan delegasi asing pertama ke negara itu sejak penutupan perbatasan akibat pandemi 2020.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menggambarkan dua proyektil sebagai rudal balistik yang terbang sekitar 400 km (248 mil) sebelum jatuh ke laut, menurut laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap dan Kyodo Jepang.

"Militer kami mendeteksi dua rudal balistik yang ditembakkan Korea Utara dari daerah dekat Pyongyang ke Laut Timur pada pukul 23.55 pada tanggal 24 (Juli) dan pada tengah malam tanggal 25," kata Yonhap mengutip Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Peluncuran itu yang terbaru dari serangkaian uji senjata Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir. Dan dilakukan saat Seoul dan Washington meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi ketegangan yang meningkat dengan Korea Utara.

Pekan lalu Korea Selatan menjadi tuan rumah kunjungan kapal selam berkemampuan nuklir AS, penempatan pertama di Korea oleh kapal bersenjata nuklir Amerika dalam beberapa dekade.

Dan dalam langkah yang semakin memprovokasi Korea Utara, kapal selam AS bertenaga nukliryang kedua, USS Annapolis, tiba di pangkalan angkatan laut Korea Selatan sekitar waktu peluncuran rudal Senin (24/7), menurut Yonhap.

Rezim Korea Utara yang tertutup secara rutin melakukan uji coba senjata, dan peluncuran itu dilakukan beberapa hari setelah pemimpin Kim Jong Un secara pribadi mengawasi penembakan terbaru rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, Hwasong-18.

Hubungan kedua Korea saat ini berada di salah satu titik terendah, karena diplomasi antara Pyongyang dan Seoul terhenti dan Kim menyerukan peningkatan pengembangan senjata, termasuk nuklir taktis.

Dalam upaya meningkatkan pencegahan, Seoul dan Washington telah melakukan latihan militer bersama dengan jet siluman canggih dan aset strategis AS.

Gedung Putih mempermasalahkan tindakan terbaru Pyongyang. Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan "kami tentu mengutuk peluncuran rudal balistik DPRK," mengacu pada Korea Utara dengan singkatan nama resminya.

Uji coba rudal itu "menimbulkan ancaman bagi tetangga DPRK dan komunitas internasional," kata Jean-Pierre. Ia menambahkan: "Komitmen kami untuk mempertahankan Republik Korea dan Jepang tetap kuat."

Kunjungan Penting

Peluncuran pada Senin dilakukan menjelang perayaan di Korea Utara minggu ini yang menandai peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Korea.

Delegasi Tiongkok yang dipimpin oleh anggota Politbiro Li Hongzhong akan melakukan perjalanan ke Korea Utara untuk menghadiri acara tersebut, Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah melaporkan.

Korea Utara telah melakukan lockdown virus korona secara kaku sejak awal 2020 untuk melindungi dirinya dari Covid-19. Negara itu hanya melanjutkan beberapa perdagangan dengan Tiongkok tahun lalu.

Perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri permusuhan Perang Korea ditandatangani pada 27 Juli 1953 tetapi kedua Korea secara teknis tetap berperang karena konflik 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai.

Ketegangan di semenanjung Korea juga meningkat baru-baru ini karena hilangnya seorang tentara AS, Travis King, di zona demiliterisasi minggu lalu ketika dia berlari melintasi perbatasan ke Korea Utara.

Komando PBB, pasukan multinasional pimpinan AS yang mengawasi gencatan senjata Perang Korea, Senin mengatakan telah memulai diskusi dengan Pyongyang mengenai prajurit Amerika yang hilang.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top