Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
K risis Semenanjung Korea I Pyongyang Tembakkan Misil Balistik Jarak Pendek Terbaru

Korut Kembali Lancarkan Provokasi

Foto : AFP/Jung Yeon-je

Uji Misil Baru l Seorang perempuan berjalan didepan monitor televisi yang memberitakan peluncuran misil balistik jarak pendek Korut pada Kamis (25/7). Berdasarkan keterangan Kepala Staf Gabungan Korsel, dua misil yang diluncurkan adalah misil balistik jarak pendek terbaru Korut.

A   A   A   Pengaturan Font

Korut kembali meluncurkan misil balistik ke arah laut. Provokasi dari Pyongyang itu diduga merupakan peringatan protes terhadap rencana latihan militer gabungan AS-Korsel.

SEOUL - Korea Utara (Korut) kembali menembakkan dua misil jarak pendek ke arah lautan pada Kamis (25/7). Provokasi terbaru dari Pyongyang ini diperkirakan akan mempersulit upaya untuk melanjutkan perundingan nuklir yang terhenti dengan Washington DC dan menandakan kemarahan Korut atas rencana latihan militer gabungan AS-Korea Selatan (Korsel).

Penembakan misil itu adalah uji coba misil pertama Pyongyang sejak pertemuan mendadak antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan pemimpin Korut, Kim Jong-un bulan lalu yang menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan dialog denuklirisasi.

Sejauh ini dialog denuklirisasi itu belum dimulai, dan Korut baru-baru ini memperingatkan bahwa kesepakatan bisa saja melenceng karena penolakan Washington DC dan Seoul untuk membatalkan latihan militer yang dijadwalkan bulan depan.

"Dua misil itu diluncurkan tepat setelah fajar dari Wonsan di pantai timur Korut," kata Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS).

Sebelumnya seorang pejabat JCS di Seoul mengatakan salah satu dari dua misil itu terbang lebih dari 430 kilometer, sementara misil yang lain terbang mencapai 690 kilometer sebelum jatuh ke laut. "Tampaknya kedua misil itu merupakan tipe yang terbaru," kata dia.

Laporan pejabat JCS itu dibenarkan oleh Kantor Keamanan Nasional (NSC) dari kantor Kepresidenan Korsel, Gedung Biru, yang mengatakan bahwa kedua misil itu adalah jenis misil balistik jarak pendek terbaru.

"Kami mendesak Korut untuk menghentikan tindakan yang tidak membantu meredakan ketegangan militer," kata Choi Hyun-soo, juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel.

Peluncuran misil oleh Korut pun dikecam Menteri Pertahanan Jepang yang menyatakan bahwa peluncuran itu sangat disesalkan, walau tidak mencapai zona ekonomi eksklusif Jepang.

Protes Latihan Militer

Peluncuran misil oleh Korut pada Kamis, terjadi sehari setelah Penasihat Keamanan Nasional Trump, John Bolton, mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior Korsel di Seoul. "Uji coba misil terbaru Korut adalah pesan kuat yang harus dipandang sebagai bagian dari protes Pyongyang terhadap latihan militer," kata Cheong Seong-chang, seorang analis di Sejong Institute.

Analis lain mengatakan oposisi Korut terhadap latihan itu hanyalah alasan bagi Pyongyang untuk mengejar ambisi pengembangan persenjataannya.

"Saya pikir peluncuran hari ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar untuk program misil canggih Korut, daripada protes terhadap latihan militer yang akan datang," kata Hong Min, seorang peneliti senior di Korea Institute for National Unification.

Kesimpulan yang diambil Hong Min berdasarkan fakta bahwa sebelumnya media pemerintah Korut menerbitkan foto-foto Kim Jong-un yang sedang melakukan inspeksi terhadap kapal selam baru Korut pada pekan ini, dan hal ini telah memicu kekhawatiran bahwa Pyongyang terus maju dengan program misil balistik (SLBM) yang diluncurkan kapal selam. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top