Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Korut Kecam Penjualan Alutsista AS ke Korsel

Foto : AFP/Jung Yeon-je

Helikopter serang Apache AH-64E

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Jumat (23/8) mengecam penjualan persenjataan Amerika Serikat (AS) di Asia baru-baru ini dan menyebut kesepakatan untuk mengirimkan helikopter Apache ke Korea Selatan (Korsel) sebagai tindakan yang sembrono dan provokatif serta menambahkan bahwa pihaknya akan membangun kekuatan sendiri sebagai tanggapannya.

"Kami sangat menentang dan menolak penumpukan senjata yang dilakukan AS dan pasukan bawahannya," kata Kementerian Luar Negeri Pyongyang dalam sebuah pernyataan, mengacu pada Korsel.

"Ini adalah tindakan sembrono dan provokatif yang dengan sengaja meningkatkan ketidakstabilan keamanan di kawasan," imbuh kementerian itu seraya mengkritik penjualan AS baru-baru ini ke Jepang dan sekutu Washington DC lainnya di Asia-Pasifik.

Pada Senin (19/8) lalu, AS mengumumkan persetujuannya atas penjualan senilai 3,5 miliar dollar AS ke Korsel sebanyak 36 unit helikopter serang Apache AH-64E dan peralatan terkait, termasuk misil.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengatakan penjualan tersebut akan meningkatkan kemampuan Korsel dalam menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan menyediakan kekuatan yang kredibel yang mampu menghalangi musuh dan berpartisipasi dalam operasi regional.

Meskipun Kementerian Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan tersebut, Kongres AS masih harus menandatangani transaksi tersebut.

Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan pada Jumat bahwa Korut adalah pihak yang mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. "Pyongyang telah mendefinisikan hubungan antar-Korea sebagai dua negara yang bermusuhan dan terus mengembangkan dan memajukan nuklir dan misil secara ilegal," ungkap kementerian itu.

Pemerintah Korsel akan memantau dengan cermat dan menilai secara menyeluruh aktivitas Korut melalui kerja sama erat dengan lembaga terkait," kata Kim In-ae, wakil juru bicara Kementerian Unifikasi kepada wartawan.

Ulchi Freedom Shield

Washington DC adalah sekutu keamanan utama Seoul dan telah menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korsel dengan peran mereka termasuk membantu melindungi negara tetangganya yang memiliki senjata nuklir.

Pyongyang juga mengatakan pada Jumat bahwa penjualan senjata AS di Pasifik akan mendorong langkah pencegahan strategis Korut untuk lebih diperkuat sebagai tanggapannya.

"Situasi yang ada saat ini memerlukan jaminan menyeluruh terhadap keseimbangan militer di kawasan dengan meningkatkan kemampuan pertahanan dalam segala hal yang sebanding dengan tantangan dan ancaman keamanan yang mungkin timbul dari penjualan senjata AS," kata Pyongyang.

Berita tentang penjualan helikopter ini muncul pada hari yang sama ketika Washington DC dan Seoul memulai latihan militer gabungan tahunan yang besar, dengan latihan baru yang bertujuan untuk menangkal ancaman serangan Korut.

Latihan Ulchi Freedom Shield berlangsung hingga 29 Agustus dan akan melibatkan ribuan personel militer.

Korut, yang menyerang negara tetangganya pada tahun 1950 dan memicu Perang Korea, kerap marah dengan latihan militer gabungan AS-Korsel itu dan menyebutnya sebagai latihan invasi.

Hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Korut mengirimkan balon pembawa sampah melintasi perbatasan selatannya. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top