Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Korut Bertekad Kembangkan Senjata Terkuat

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Pemimpin Korut, Kim Jong-un

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Senin (28/3) mengatakan bahwa pemimpin Kim Jong-un berencana mengembangkan sejumlah sarana serangan yang lebih kuat, beberapa hari setelah peluncuran misil balistik antarbenua pertama negara itu setelah lebih dari 4 tahun.

Pernyataan itu menandai kemungkinan peluncuran misil tambahan atau bahkan menguji perangkat nuklir segera setelah negara itu mendorong untuk memodernisasi persenjataannya dan meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya pada pekan lalu, Korut melakukan uji coba peluncuran misil jarak jauh yang baru dikembangkan, Hwasong-17, yang menurut para analis dirancang untuk menjangkau wilayah mana saja di daratan AS.

Selama sesi foto dengan para ilmuwan dan lainnya yang terlibat dalam uji coba Hwasong-17, Kim menyatakan tekad membangun kemampuan serangan negara itu untuk mengatasi ancaman, menurutKCNA.

"Hanya ketika seseorang dilengkapi dengan kemampuan menyerang yang tangguh, kekuatan militer yang luar biasa yang tidak dapat dihentikan oleh siapapun, seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara, menahan, dan mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis," laporKCNAyang mengutip perkataan Kim.

"Kim mengatakan Korut akan mengembangkan sarana serangan yang lebih kuat dan juga menyatakan keyakinan dan harapannya bahwa negaranya akan lebih giat menyempurnakan pencegahan perang nuklir negara itu," imbuhKCNA.

Aktivitas di Punggyeri

Sementara itu kantor beritaKBSyang mengutip keterangan dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) pada Senin melaporkan bahwa terdapat beberapa kegiatan restorasi yang teridentifikasi di fasilitas uji coba nuklir Punggyeri di Korut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Boo Seung-chan, menyampaikan dalam pengarahan pers bahwa di situs uji coba nuklir Punggyeri dideteksi kegiatan yang dianalisis merupakan bagian dari restorasi lorong terowongan.

Pada Mei 2018, Korut mengumumkan penghancuran terowongan ke-2 hingga ke-4, namun baru-baru ini terdeteksi adanya indikasi penggalian di terowongan nomor 3 dan 4, khususnya dilaporkan bahwa restorasi terpusat pada lorong terowongan nomor 3.

Kementerian Pertahanan Korsel menambahkan bahwa otoritas militer Korsel dan AS tetap memantau pergerakan Korut melalui kerja sama yang erat.

Sehubungan dengan video peluncuran misil balistik antarbenua (ICBM) Korut, Kementerian Unifikasi Korsel mengevaluasi bahwa berbeda dari sebelumnya, video itu dibuat dengan lebih dramatis untuk menyoroti kinerja dan implikasi dari peluncuran tersebut.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Unifikasi Lee Jong-joo dalam pengarahan pers pada Senin menanggapi mengenai video yang ditayangkan oleh Televisi Pusat Korea Utara (KCTV) pada 25 Maret, sehari setelah Korut meluncurkan misil balistik Hwasong-17.

Lee mengungkapkan bahwa terlepas dari apapun niat Korut, rezim itu harus segera menghentikan semua provokasi yang memicu ketegangan di Semenanjung Korea, termasuk peluncuran ICBM, serta kembali ke jalur dialog dan bernegosiasi seperti yang diusulkan oleh Korsel dan komunitas internasional. KBS/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top