Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I AS Janji Bantu Korut untuk Raih Kemakmuran

Korut akan Hancurkan Punggye-ri

Foto : AFP/MANDEL NGAN

Isu Korea l Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mendampingi Menlu Korsel, Kang Kyung-wha, dalam konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri AS di Washington DC, Sabtu (11/5). Kunjungan Menlu Korsel ke AS untuk membahas isu denuklirisasi di Semenanjung Korea.

A   A   A   Pengaturan Font

Korea Utara kembali memperlihatkan sikap yang amat baik jelang pertemuan tingkat tinggi dengan Amerika Serikat. Kali ini Pyongyang menyatakan siap menutup lokasi uji coba nuklir di Punggye-ri.

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Sabtu (12/5) menyatakan akan menghancurkan lokasi uji coba nuklirnya pada pengujung Mei ini, jelang dilaksanakan pertemuan tingkat tinggi antara Korut dan Amerika Serikat (AS). Sebelum memutuskan penghancuran lokasi uji coba nuklir, Korut sudah terlebih dahulu membebaskan 3 tahanan warga AS.

"Kami berjanji akan menghancurkan terowongan-terowongan dan menutup semua pintu masuknya dihadapan media asing dari Tiongkok, Russia, AS, Inggris, dan Korea Selatan (Korsel), yang kami undang yang dijadwalkan pada 23-25 Mei. Semuanya akan dilaksanakan secara transparan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut seperti diwartakan kantor berita KCNA.

Atas pernyataan dari Pyongyang itu, Presiden AS, Donald Trump, amat memuji keputusan Korut untuk melucuti lokasi uji coba Punggye-ri. "Terima kasih. Itu merupakan langkah yang cerdas dan sikap yang amat terpuji," cuit Presiden Trump lewat media sosial.

Peluang dialog antara AS-Korut kian terbuka setelah dimediasi Korsel. Puncak dari dialog itu akan terjadi pada 12 Juni saat Presiden Trump akan melakukan pertemuan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, di Singapura.

Dalam tuntutan yang diajukan AS, dijelaskan bahwa Korut harus melakukan komitmen denuklirisasi sepenuhnya, termasuk menghilangkan ancaman serangan misil yang bisa menjangkau daratan AS. Tuntutan ini merupakan kunci bagi perdamaian antara AS-Korut.

Di Punggye-ri, Korut telah melakukan enam kali uji coba ledakan nuklir. Pada September tahun lalu, Korut mengklaim telah melakukan uji coba bom hidrogen yang menimbulkan ledakan paling kuat. Dalam pernyataannya, Kim Jong-un mengatyakan bahwa Korut telah menyelesaikan uji coba nuklir dan tak membutuhkan lokasi uji coba itu.

Selain menutup Punggye-ri, semua penelitian dan riset nuklir Korut akan disingkirkan dan seluruh kawasan lokasi uji coba itu akan ditutup.

Atas penyataan Korut ini, Korsel menyambut gembira pengumuman itu namun juga mengeluarkan harapan agar semua janji itu tak semata diucapkan di mulut. "Kami berharap penutupan terorongan-terowongan di Punggye-ri akan jadi awal perjalanan menuju kawasan Semenanjung Korea yang bebas nuklir," demikian pernyataan juru bicara kantor Kepresidenan Korsel.

Janji Pompeo

Pada bagian lain, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyatakan bahwa Korut bisa menantikan masa depan penuh perdamaian dan kemakmuran jika setuju segera mengakhiri program senjata nuklirnya.

"Jika Korut mengambil tindakan tegas untuk denuklirisasi cepat, AS siap bekerja dengan Korut untuk mencapai kemakmuran yang setara dengan mitra kami yaitu Korsel," kata Menlu Pompeo dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan mitra Korsel di Washington DC, Jumat (11/5). "Jika pemimpin Kim memilih jalan yang benar, ada masa depan yang penuh dengan perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Korut," pungkas Menlu Pompeo.

Ant/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara, AFP

Komentar

Komentar
()

Top