Korsel Kecam Korut Atas Sinyal Perdagangan Senjata dengan Russia

SEOUL - Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) mengecam Korea Utara (Korut) atas pengungkapan terbaru dari Amerika Serikat (AS) mengenai transaksi senjata antara Pyongyang dan Moskwa.

Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Koo Byoung-sam, mengatakan pada Senin (16/10), bahwa sifat tipu daya Korut yang sebenarnya telah terungkap setelah penyangkalan berulang kali atas perdagangan senjata dengan Russia.

"Dengan menyebut kesepakatan dengan Korut sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, jubir Koo menyerukan untuk segera menghentikan transaksi ilegal tersebut, serta mendesak pemerintah Russia yang merupakan anggota tetap DK PBB untuk memenuhi tanggung jawab dan perannya," lapor kantor berita KBS, Senin (16/10).

Sebelumnya pada Jumat (13/10) lalu, Koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk Komunikasi Strategis, John Kirby mengatakan, bahwa Pyongyang diketahui telah mengirimkan lebih dari seribu kontainer peralatan militer dan amunisi ke Russia pada bulan lalu, di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Kirby juga menyuarakan keprihatinan bahwa Moskwa, sebagai imbalannya, mungkin telah memberikan berbagai bantuan militer kepada rezim komunis tersebut, termasuk pesawat tempur, misil darat ke udara, kendaraan lapis baja, hingga peralatan produksi misil balistik lainnya. KBS/I-1