Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Korsel Depak Jepang dari Daftar Prioritas Perdagangan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada Senin (12/8) bahwa pihaknya berencana untuk mendepak Jepang dari "daftar putih" negara-negara dengan status prioritas perdagangan mulai September.

Langkah itu akan semakin memperdalam perpecahan diplomatik dan perdagangan antara kedua negara. Peraturan perdagangan yang lebih ketat, termasuk potensi proses permohonan izin yang panjang, akan berlaku untuk ekspor Korsel ke Jepang.

Menteri Perindustrian Korsel Sung Yun-mo mengatakan bahwa Jepang akan dimasukkan ke dalam kategori perdagangan yang baru dibuat dari negara-negara yang belum menjalankan sistem kontrol ekspor mereka sejalan dengan "prinsip-prinsip kontrol ekspor internasional".

Park Tae-sung, seorang pejabat senior di Kementerian Perdagangan Korsel, menambahkan bahwa Jepang telah ditunjuk sebagai negara pertama dalam kelompok baru karena praktik perdagangan yang tidak tepat, tetapi ia tidak memberikan rincian atas soal itu.

Hubungan antara kedua negara telah memburuk sejak putusan Mahkamah Agung Korsel tahun lalu yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang dituntut harus memberi kompensasi kepada warga Korsel yang diharuskan menjadi pekerja paksa selama Perang Dunia Kedua.

Pemerintah Jepang tidak segera mengeluarkan tanggapan publik terhadap pengumuman Senin, tetapi seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan kepada penyiar NHK bahwa tanggapan akan datang setelah analisis lebih lanjut tentang perincian keputusan Korsel.

Pejabat Kementerian Luar Negeri lainnya mengatakan kepada NHK bahwa Tokyo tidak mengharapkan dampak langsung. Jepang mengumumkan pada awal bulan ini bahwa mereka mengeluarkan Korsel dari daftar putih negara-negara yang telah menikmati pembatasan perdagangan minimum, dengan alasan erosi kepercayaan.

Hal itu terjadi setelah Jepang pada Juli memberlakukan pembatasan yang ketat pada ekspor ke Korsel dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat chip telepon pintar, yang jadi barang ekspor utama Korsel. Tokyo pekan lalu memberikan pengiriman pertama bahan-bahan berteknologi tinggi ke Korsel sejak pembatasan itu diberlakukan.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pembalasan ekonomi Jepang tak semata tidak adil secara intrinsik, tetapi juga tidak adil karena berasal dari pelanggaran era kolonial Jepang. Meski demikian, warga Korsel seharusnya tidak bereaksi secara emosional dan harus menjaga hubungan konstruktif dengan orang-orang Jepang, kata Presiden Moon pada pertemuan para pembantu senior pada Senin.

AFP/SB/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top