Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Korp Marinir Kehilangan Salah Satu Prajurit Terbaiknya, Ternyata Dia Bukan Prajurit Sembarangan

Foto : Istimewa

Prosesi pemakaman secara militer Serma KKO H Samuri, salah satu prajurit KKO yang ikut mengangkat jenazah para pahlawan revolusi di Lubang Buaya.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Dispen Kormar, sebagai wujud perhatian seorang pimpinan, Dankormar serta Pejabat Utama Mako Kormar berkesempatan menjenguk langsung di kediaman almarhum beberapa waktu lalu. Saat itu, almarhum masih bisa berkomunikasi secara verbal dengan terbaring di tempat tidur, karena menderita sakit strok dan diabetes.

"Almarhum merupakan salah satu prajurit yang ditugaskan Komandan KKO AL atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal KKO Hartono untuk mengangkat tujuh perwira tinggi dan perwira pertama TNI AD yang menjadi korban tragedi G-30-S/PKI pada 30 September 1965 di Lubang Buaya," kata Dispen Kormar dalam keterangannya.

Satuan KKO sendiri dalam peristiwa itu, kemudian membentuk satu tim dari Komando Intai Para Amfibi (kemudian menjadi Bataliyon Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL) yang terdiri dari sembilan personel yang dipimpin Kapten KKO Winanto. Mereka adalah Letnan KKO Mispan Sutarto, Serma KKO Samuri, Sersan KKO Suparimin, Kopral Dua KKO Van Kandou, Kopral Dua KKO Sudarjo, Kopral Dua KKO Sugimin, Kopral Kepala KKO Hartono, Prajurit Kepala KKO Sumarni, dan Prajurit Kepala KKO Subekti.

"Almarhum meninggalkan empat orang putri dan satu orang putra, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) 10 Nopember, Surabaya dengan upacara militer serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat Upacara pemakaman dimulai 15.00 wib, dan selesai pukul 16.00 WIB di TMP 10 November Surabaya," kata Dispen Kormar.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top