Korona Melonjak karena Masyarakat Abai
Petugas Damkar Jakarta Timur semprot disinfektan di Pasar Pramuka, Minggu (17/2020), selama penutupan operasional akibat COVID-19. Pasar Pramuka ditutup mulai 11-13 Juli 2020 akibat seorang pedagang obat positif tertular COVID-19.
Penyebaran ÂCovid-19 di DKI ÂJakarta dipengaruhi perilaku masyarakat yang tidak Âmematuhi protokol Âkesehatan.
JAKARTA - Dewan menilai munculnya ribuan kasus baru positi Covid saat PSBB transisi karena adanya pemahaman keliru terhadapnew normal.
"Ini masyarakat kebablasan tidak berdisiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Saya kira, anggapan new normal di benak masyarakat selama ini keliru. Mereka menganggap PSBB transisi ini kembali ke keadaan seperti sediakala, seperti sebelum pandemi Covid-19 terjadi, padahal bukan," ujar Mujiyono, di Jakarta, Senin (12/7).
Alhasil, katanya, masyarakat secara umum cenderung abai terhadap protokol kesehatan yang terus digemborkan pemerintah. Menurutnya, pelonggaran PSBB harus tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
"New normal itu bukan normal, tapi kondisi kehati-hatian dalam masa pendemi. Masa di mana vaksin belum ditemukan, dan new normal diterapkan untuk pergerakan ekonomi. Kalau ekonomi aman, bisa saja kemarin pemerintah menerapkan lockdown kayak Singapore. Jangan biarkan Pak Gubernur menarik rem darurat," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya