Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengentasan Kemiskinan

Koperasi Solusi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Foto : ISTIMEWA

Deputi Bidang Pengawas­an Kementerian Koperasi dan UKM, Suparno.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Koperasi dipercaya dapat menjadi solusi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pasalnya, koperasi membuka seluas-luasnya ide-ide yang inovatif dari anggota untuk dituangkan dalam rencana bisnis yang disepakati bersama.

"Koperasi juga dapat menjadi wadah tumbuhnya para wirausaha baru, karena peluang usaha antaranggota diperoleh dengan adanya interaksi antar-anggota. Anggota koperasi dapat menjadi SDM yang potensial untuk dikembangkan sekaligus juga menjadi pasar yang captive bagi koperasi," kata Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Suparno, dalam keterangan tertulisnya usai acara peringatan hari ulang tahun (HUT) Koperasi ke-71 di Mangarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhir pekan lalu.

Suparno mengaku bangga atas prestasi yang telah dicapai oleh beberapa koperasi, termasuk di Provinsi NTT. Ia juga mengapresiasi kepedulian masyarakat NTT terhadap koperasi karena ada puluhan ribu orang yang bergabung dalam sebuah koperasi.

"Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur yang telah berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan koperasi di Provinsi NTT ini, sehingga koperasi menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTT ini," kata Suparno.

Dia menyebutkan, sedikitnya ada enam koperasi di NTT yang masuk dalam jajaran 100 koperasi besar di Indonesia. Enam koperasi itu, Kopdit Pintu Air, Kopdit Obor Mas, Kopdit Sangosay, Kopdit Swasti Sari, Kopdit Kasih Sejahtera dan Kopdit Ankara.

"Meskipun koperasi-koperasi tersebut bergerak di sektor usaha simpan pinjam, namun saya yakin bahwa anggota yang mendapat pembiayaan adalah anggota yang produktif," pungkas Suparno.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mengatakan dalam 10 tahun terakhir Pemda NTT terus mendorong gerakan koperasi hingga mencanangkan NTT sebagai Propinsi Koperasi sejak tahun 2008.

"Kita mengerti bahwa masyarakat butuh kelembagaan ekonomi yang kuat. Kalau masyarakat secara sendiri posisi tawar lemah, maka dalam membangun ekonomi rakyat butuh kelembagaan ekonomi yang kuat, sehingga posisi tawar lebih kuat," jelas Frans.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) NTT, Paulus Rante Tadu, menambahkan, memang banyak koperasi di NTT yang meraih sukses, namun tantangan koperasi juga tidak sederhana.

"Masih banyak koperasi yang stagnan, perlu pembinaan terus-menerus dari pemerintah dan Dekopin. Kita harus buktikan tekad koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi rakyat," tandas Paulus.mza/E-3

Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top