Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sebarkan Hoaks

Koordinator Relawan IT BPN Prabowo Ditahan Polisi

Foto : ISTIMEWA

Mustofa Nahrawardaya

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Koordinator Relawan Informasi Teknologi (IT) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya (M), ditahan selama 20 hari ke depan setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Ia sebelumnya ditangkap Minggu (26/5) dini hari dan ditahan Senin (27/5) sekitar pukul 02.30 WIB.


"Saat ini saudara M sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk 20 hari ke depan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin.


Mustofa telah ditetapkan sebagai tersangka menyebarkan hoaks melalui media sosial. Mustofa ditangkap karena twit-nya soal video viral sekelompok anggota Brimob mengeroyok warga di depan Masjid Al Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5). Menurut keterangan polisi, twit Mustofa tidak sesuai fakta.


Dalam cuitan-nya, Mustofa mengatakan bahwa korban yang dipukuli bernama Harun, 15 tahun. Ia menyebutkan bahwa Harun tewas dipukuli. Namun, informasi mengenai korban berbeda dengan keterangan polisi. Menurut polisi, pria yang dipukuli dalam video itu adalah Andri Bibir. Polisi menangkapnya karena diduga terlibat sebagai salah satu perusuh dan provokator dalam aksi di depan Bawaslu.


Dedi mengatakan, Mustofa mengunggah sebuah video yang kemudian ditambahkan dengan narasi tertentu. Menurutnya, unggahan tersebut dapat memancing emosi publik dan membentukopini masyarakat.


"Dalam rangka yang bersangkutan mem-posting video, kemudian ditambahkan foto, kemudian ditambahkan narasi-narasi, narasi kemudian sama foto yang digabungkan dengan video. Narasi-narasi itu bisa membangkitkan emosi masyarakat dan bisa membentuk opini masyarakat. Itu berbahaya," kata dia. jon/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top