Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Unjuk Rasa di Thailand I Demonstran Tuntut PM Lengser Karena Tak Becus Tangani Pandemi

Konvoi Warga Protes PM Prayut

Foto : AFP/Lillian SUWANRUMPHA

Konvoi Protes l Sejumlah demonstran ikut serta dalam konvoi protes di Bangkok, Thailand, pada Minggu (15/8). Para demonstran ini turun ke jalan untuk menuntut agar PM Prayut Chan-Ocha mundur karena dianggap pemerintahannya tak becus dalam menangani krisis Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Ribuan pengunjuk rasa yang bergabung dalam konvoi mobil dan sepeda motor pada Minggu (15/8) berkumpul di sebuah distrik perbelanjaan pusat di Bangkok, Thailand. Mereka berdemonstrasi sambil berkeliling untuk menuntut agar Perdana Menteri Prayut Chan-Ocha mengundurkan diri karena pemerintahan pimpinannya dianggap tak becus dalam menangani pandemi virus korona.

Wabah Covid-19 di Thailand saat ini sedang berada di puncak dan setiap pekan mencatat rekor jumlah infeksi harian yang membuat rumah sakit-rumah sakit kewalahan. Saat ini tercatat ada total lebih dari 907.000 kasus dan 7.551 kematian akibat Covid-19.

Lambannya vaksinasi ditambah dengan keterpurukan ekonomi akibat penerapan pembatasan bisnis selama beberapa pekan, telah memicu kemarahan pada pemerintahan pimpinan PM Prayut.

Karena dipicu oleh kekhawatiran penyebaran virus akibat berkumpulnya massa mengakibatkan para pengunjuk rasa dalam beberapa pekan terakhir mengalihkan aksi protesnya dengan melakukan konvoi kendaraan di persimpangan jalan-jalan utama sehingga memacetkan jalanan di Bangkok yang sudah padat lalu lintas.

Ribuan orang datang dengan mobil dan sepeda motor mereka pada Minggu dalam setidaknya tiga aksi unjuk rasa di ibu kota Thailand. Aksi konvoi protes terbesar terjadi di dekat pusat perbelanjaan Bangkok yang sepi dalam beberapa pekan terakhir.

"Kini sudah waktunya bagi Prayut untuk lengser. Pemerintah telah menunjukkan dengan terantg-terangan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas konsekuensi kerugian apa pun," teriak Nattawut Saikuar, seorang politikus yang dekat dengan mantan PM Thaksin Shinawatra.

Dalam aksi konvoi protes ini, para pengunjuk rasa terlihat mengacungkan salam tiga jari tanda perlawanan terhadap pemerintahan. Konvoi ini lalu bergerak ke persimpangan Din Daeng, yang sebelumnya merupakan lokasi terjadinya beberapa bentrokan awal pekan ini antara pengunjuk rasa dan polisi. Selain di Bangkok, aksi konvoi protes juga terjadi di Kota Pattaya dan Chiang Mai.

Pembelaan Polisi

Aksi protes pada Minggu terjadi setelah sepekan lalu terjadi bentrokan antara demonstran dan polisi, yang semakin sering menggunakan peluru karet, meriam air dan gas air mata untuk membubarkan aksi unjuk rasa.

Setidaknya ada tiga pengunjuk rasa terluka pada Jumat (13/8) lalu, tetapi pihak berwenang telah membela diri atas penggunaan kekuatan mereka dengan menyatakan tindakan tegas mereka tak melampaui batas.

"Kami hanya menggunakan (kekuatan) jika diperlukan," ucap kepala Kepolisian Nasional Suwat Jangyodsuk pada konferensi pers pada Minggu sebelum aksi demonstrasi dimulai.

Gerakan antipemerintah ini pertama kali mendapatkan momentum Juli lalu. Pada puncaknya, aksi protes itu telah berhasil menarik puluhan ribu orang berunjuk rasa ke jalanan, menuntut pengunduran diri Prayut, mantan panglima militer yang berkuasa melalui kudeta pada 2014.

Namun aksi protes ini sempat surut sepanjang tahun ini karena massa ketakutan akan terpapar Covid-19. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top