Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kontroversi Ozil Diyakini Tak Pengaruhi Jerman

Foto : AFP/Jonathan NACKSTRAND
A   A   A   Pengaturan Font

MONACO - Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), Reinhard Grindel, mengatakan kepada AFP bahwa dia yakin kontroversi mengenai pensiunnya Mesut Ozil dari tim nasional tidak akan berdampak negatif terhadap tawaran Jerman menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024.

Ozil yang memiliki 92 caps mundur dari timnas Jerman setelah kegagalan "Der Panzer" di Piala Dunia Rusia 2018. Ozil mengeluh dia menghadapi rasisme dan pelecehan serta dijadikan kambing hitam atas kegagalan tim.

Bintang Arsenal Ozil membidik Grindel dalam sebuah pernyataan saat mengumumkan pengunduran dirinya. Dia mengatakan bahwa "di mata Grindel dan pendukungnya, saya Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah seorang imigran ketika kami kalah".

Kepala DFB telah dengan keras menolak tuduhan rasisme terhadap dirinya. Grindel juga menolak untuk mengundurkan diri. "Semua orang di DFB dan UEFA sangat mengenal saya. Saya memiliki kepercayaan yang sangat mendalam bahwa mereka dapat menempatkan ini ke dalam perspektif ini. Jadi saya pikir tidak akan ada pengaruh pada proses penawaran menjadi tuan rumah Piala Eropa," ujar Grindeke pada AFP dalam sebuah wawancara eksklusif di Monaco.

Beberapa politisi Jerman menuduh Erdogan menggunakan pensiunnya Ozil untuk meningkatkan peluang Turki menjadi tuan rumah Piala Eropa. Grindel sendiri adalah mantan politisi, yang tergabung di Bundestag dalam partai CDU pendukung Kanselir Angela Merkel selama lebih dari satu dekade sebelum pindah ke DFB pada tahun 2016.

Kontroversi Ozil telah menghasilkan perdebatan sengit tentang integrasi di Jerman, sebuah negara dengan populasi etnis Turki yang besar. Namun Grindel mengatakan dia tetap memiliki prinsip yang tak membeda-bedakan pemain berdasarkan ras.

"Pada akhirnya, itu tidak ada hubungannya dengan apakah pemain kami memiliki latar belakang migrasi atau tidak. Kami berdiri di DFB untuk nilai-nilai: rasa hormat, toleransi, fair play, kebebasan berbicara dan kebebasan pers," sambungnya. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top