Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Mata Pelajaran

Konten Kewarganegaraan Jangan Monolitik

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Anindito Aditomo Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbudristek

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Konten mata pelajaran (mapel) Pendidikan Kewarganegaraan (PK) jangan menghadirkan satu sudut pandang saja. Sebab, PK merupakan mapel yang secara khusus menjadi sumber utama demokrasi di sekolah.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Anindito Aditomo, dalam webinar "Membentuk Warga Negara yang Demokratis Melalui Pendidikan," di Jakarta, Kamis (1/7).

"Kalau konten monolitik, PK hanya menyajikan satu pandang sebagai satu-satunya kebenaran. Hal itu tidak menyediakan perbedaan perspektif untuk diperdebatkan," ujar Anindito.

Dia menjelaskan, untuk membangun demokrasi di ruang kelas, proses pembelajaran harus kondusif dan interaktif. Idealnya terjadi di semua mapel. Khusus mapel PK harus mampu menyiapkan peserta didik mampu berdebat dan memiliki pemikiran terbuka sebagai modal bermusyawarah menghadapi pilihan sulit.

"Kalau PK disampaikan sebagai potongan informasi yang sudah jadi, sekadar disampaikan, tak bisa digunakan untuk bermusyawarah," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top